News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Lho 4 Emiten Bank di BEI Yang Direkomendasikan Bakalan Moncer Tahun Ini

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan mengamati harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

TRIBUNNEWS, JAKARTA -- Dunia perbankan pada 2022 ini diprediksi bakalan prospektif mengingat ramalan angka penyaluran kredit bakal melonjak.

Ramalah tersebut turut mendorong emiten perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Faktor pemulihan ekonomi akan jadi pendongkrak kinerja sektor perbankan di BEI.

Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo dalam risetnya pada 29 November 2021 menuliskan, pada 2022 ini pulihnya aktivitas ekonomi akan mendorong pertumbuhan kredit hingga 10,2%.

Menurutnya, sektor telekomunikasi, manufaktur, dan sektor yang berkaitan dengan komoditas akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan kredit di tahun ini.

Baca juga: Emiten Batubara Kena Dampak Larangan Ekspor

Ia juga melihat, likuiditas di tahun ini masih akan berlimpah, melanjutkan tren yang terjadi di tahun lalu. Selain itu, sektor perbankan juga akan mencatatkan perbaikan kualitas aset.

Handiman menilai, belakangan ini perbaikan kualitas sudah berlangsung tercermin dari Non Performing Loan (NPL) industri perbankan yang sudah berada di 3,19% per September 2021, setelah mencapai puncaknya di level 3,31% pada Juli 2021.

“Kami melihat perbaikan kualitas aset seharusnya masih akan berlanjut di tahun ini. Ditambah lagi, dengan membaiknya ekonomi, total pinjaman yang direstrukturisasi juga akan turun dan membuat biaya provisi yang lebih rendah,” tulis Handiman dalam riset yang dikutip Kontan.co.id.

Baca juga: Aturan Baru BEI soal Pencatatan Saham Incar Emiten New Economy

Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri dalam risetnya pada 23 November 2021 menuliskan, dengan semakin longgarnya pembatasan sosial, serta pemulihan aktivitas ekonomi secara bertahap, pada 2022 diproyeksi permintaan kredit akan meningkat.

Menurutnya, para perbankan sudah siap seiring dengan mereka punya likuiditas yang berlimpah. Di satu sisi, para perbankan juga masih mampu menjaga Cost of Fund (CoF) mereka di tengah turunnya bunga deposito berjangka dan rendahnya eksposure ke instrumen deposito berjangka.

“Memperhitungkan faktor-faktor tersebut, serta potensi kenaikan suku bunga acuan paling banyak sebesar 50bps menjadi 4,0%, kami proyeksikan pertumbuhan kredit di tahun 2022 sebesar 7,1% secara year on year (yoy).

Dari sisi kinerja, Eka memproyeksikan laba bersih sektor perbankan di tahun ini bisa tumbuh hingga 23,9%. Faktor pendorongnya adalah kenaikan NIM menjadi 5,6%, naiknya CoF sebesar 8 bps menjadi 2,3% seiring dengan likuiditas yang berlimpah.

Selain itu, biaya operasi perbankan akan tumbuh 5,3% secara yoy yang membuat Cost-to-Income Ratio (CIR) menjadi 44%.

Baca juga: IHSG Masih Dalam Tekanan, Berikut Saham yang Direkomendasikan Untuk Dikoleksi

Serta, lebih rendahnya credit cost sebanyak 201bps karena kebanyakan bank sudah melakukan pencadangan secara front loading di 2020-2021 silam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini