Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, virus Covid-19 varian Omicron bukan lagi ancaman utama bagi pasar keuangan.
Dia menjelaskan, World Health Organization (WHO) menyebut varian Omicron tampaknya menimbulkan gejala ringan meski lebih mudah menular.
"Hal tersebut disampaikan Pimpinan Manajemen Klinis WHO Janet Diaz berdasarkan studi awal yang dia paparkan di markas WHO di Jenewa, Swiss," ujar dia melalui risetnya, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Aliran Modal Asing Yang Keluar Indonesia Mencapai Rp 1,68 triliun
Berdasarkan studi awal, lanjut Hans, bahwa risiko rawat inap dari pasien varian Omicron cenderung menurun dengan ada penurunan risiko keparahan gejala pada orang lebih muda maupun tua.
Kendati demikian, kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron diperkirakan akan memuncak di Amerika Serikat (AS) dalam 7 hingga 10 hari ke depan.
"Tetapi, diyakini lonjakan itu tidak memicu banyak kematian dan rawat inap seperti yang dipicu varian Delta," kata Hans.
Baca juga: Pekan Pertama Januari, Rata-rata Penumpang KRL Jabodetabek 518.941 Orang Per Hari
Lebih lanjut, Hans menambahkan, virus Covid-19 varian Omicron bereplikasi lebih baik di saluran udara bagian atas yang menyebabkan flu biasa.
"Berakibat flu biasa, tapi lebih sedikit replikasi di saluran udara bagian bawah yang menyebabkan lebih sedikit pneumonia dan penyakit serius," pungkasnya.