TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menegaskan pentingnya sikap yang tepat dalam perdagangan kripto di Indonesia.
Hal ini ditekankan ketika menjadi tamu podcast Ngobrol Asix milik Anang Hermansyah beberapa waktu lalu.
Menurut Jerry ini untuk memberikan kepastian usaha dan kepastian hukum bagi perlindungan investor dan konsumen crypto di Indonesia. Untuk itu bursa crypto adalah sebuah keharusan untuk segera diwujudkan.
Baca juga: Makin Banyak Peminat Aset Kripto, Indodax Bidik 6,5 Juta Member
“Kata kuncinya adalah kepastian dan keamanan. Itu semua tugas pemerintah. Artinya sektor usaha apapun harus difasilitasi oleh pemerintah agar setiap pelakunya mendapatkan keadilan dan perlindungan dalam bertransaksi,” ujar Jerry dalam keterangannya, Minggu (9/1).
Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah harus mewujudkan sistem pasar dan pengawasan yang baik terhadap pasar kripto tersebut. Saat ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah mendata sekian pedagang pedagang yang telah melakukan aktivitas usahanya.
Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok ke Level 43 Ribu Dolar AS, Apa Penyebabnya?
Yang saat ini tercatat sebagai calon pedagang resmi ada sekitar 11. Bappebti juga telah menerima beberapa pendaftar baru yang ingin tercatat sebagai pedagang kripto.
Bursa ke depan diharapkan bisa menciptakan sistem perdagangan yang bisa menanungi dan mengatur pedagang-pedagang kripto. Dengan demikian, perdagangan kripto bisa lebih terstruktur dan tersistematisasi sehingga mempermudah bagi upaya-upaya pencatatan, pengawasan dan dalam mengharmonisasi dengan sektor lain.
Baca juga: Ini Aset Kripto dengan Performa Kuat dan Fundamental Aman
“Salah satunya adalah kaitannya dengan urusan pajak. Kalau sudah tercatat kan mudah penghitungan dan pemungutan pajaknya. Ini juga akan memberikan pendapatan yang cukup besar bagi negara sehingga akan menunjang pembangunan di sektor lain,” kata Wamendag.
Selain sektor pajak, keuntungan negara dengan dibukanya bursa kripto adalah dalam hal menjamin keamanan negara, baik yang berkaitan dengan pencucian uang, pendanaan terorisme ataupun yang berhubungan dengan keamanan moneter dan fiskal Indonesia.
Sedangkan dalam hal perlindungan konsumen yang juga menjadi bagian dari tugas utama Kementerian Perdagangan, Jerry berharap kasus-kasus pelanggaran yang merugikan konsumen seperti yang sudah terjadi di luar negeri bisa dicegah dengan adanya bursa.
“Beberapa waktu lalu ada yang melarikan dana nasabah hingga triliunan di luar negeri. Ada lagi token-token yang belum terverifikasi dan sebagainya. Ini jelas akan merugikan konsumen dan masyarakat yang bertransaksi crypto. Kami berharap hal itu bisa dicegah dan diminimalkan terjadi di Indonesia,” tambah Jerry.
Menurut Jerry, pembukaan bursa akan menjadi terobosan yang menguntungkan semua pihak. Dengan konsep ini Indonesia juga akan menjadi negara pertama di dunia yang memberikan fasilitasi bagi pengembangan kripto melalui bursa.
Kondisi ini lanjut Jerry, menunjukkan Indonesia membuka diri dengan fenomena industri finansial dan komoditi baru tetapi tetap berhati-hati dalam pengelolaannya.
Ini berbeda dengan sikap negara-negara lain yang terbelah dalam dua kubu: kubu pertama yang menolak kripto bahkan memberikan cap illegal. Sedangkan yang kedua justru kurang melakukan usaha bagi pengaturan dan perlindungan.
“Indonesia ada di tengah-tengah. Kami sadar bahwa kripto adalah masa depan dan terobosan yang tidak bisa kita hindari. Kemajuan teknologi telah menciptakan banyak hal-hal baru dan kita tidak seharusnya menolaknya, tetapi mengakomodasinya dengan tetap mempertimbangkan keamanan bagi negara dan masyarakat,” ucap Jerry.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Wamendag Jerry Sambuaga Beberkan Pentingnya Pengelolaan Kripto di Indonesia