TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara mulai 26 Januari 2022.
Hal tersebut sebagaimana telah diinformasikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan TNI AU pada 21 Januari 2022.
Penutupan Bandara Halim Perdanakusuma dilakukan dalam rangka revitalisasi sesuai Perpres Nomor 9 Tahun 2022.
Baca juga: Bandara Juanda Surabaya Mulai Terima Kedatangan PMI dari Luar Negeri, 2 Orang Positif Covid
Selama penutupan tersebut, penerbangan dialihkan ke sejumlah bandara lainnya.
PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Halim Perdanakusuma mulai menjalankan skenario perpindahan operasional penerbangan ke 5 bandara penerima (recipient).
Berikut daftar bandara yang disiapkan sebagai pengalihan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma:
- Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang)
- Bandara Husein Sastranegara (Bandung)
- Bandara Kertajati (Majalengka)
- Bandara Pondok Cabe (Jakarta)
- Bandara Budiarto (Tangerang)
President Director of AP II Muhammad Awaluddin mengatakan skenario perpindahan operasional penerbangan dirumuskan oleh tim Operation Readiness and Airport Transfer (ORAT) yang dibentuk AP II.
Sementara itu, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, lama penutupan sementara Bandara Halim Perdanakusuma ini diperkirakan maksimal 3,5 bulan.
Baca juga: FAA Perkirakan 78 Persen Pesawat AS Dapat Mendarat di Bandara dengan 5G C-Band
"Kami informasikan adanya penutupan sementara Bandara Halim Perdanakusuma lebih awal agar seluruh pihak terkait siap untuk melakukan langkah-langkah penanganan dan dampak dari adanya penutupan tersebut," kata Adita.
Kemenhub bersama TNI Angkatan Udara telah melakukan koordinasi dengan para pemangku, untuk mengantisipasi dampak berhenti beroperasinya pelayanan penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.
Adita mengungkapkan, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara meminta kepada operator bandara untuk menyiapkan langkah dan penanganan dari dampak revitalisasi yang membuat Bandara Halim Perdanakusuma berhenti beroperasi sementara.
"Kami meminta operator dapat menyiapkan langkah dan penanganan seperti pembatalan penerbangan, refund tiket, pengalihan rute penerbangan dan lain sebagainya," ujar Adita.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang sudah membeli tiket pesawat dengan keberangkatan dari Halim Perdanakusuma, untuk menghubungi pihak maskapai agar dapat dilakukan proses penanganan.
Sebagai informasi, revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma dilakukan untuk memperbaiki fasilitas sisi darat maupun udara dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Baca juga: Maskapai AS: Layanan 5G di Bandara Berdampak Kecil Pada Operasional Penerbangan
Adapun pekerjaan yang akan dilakukan yaitu pembangunan di sisi udara maupun sisi darat yaitu penyehatan landas pacu dan landas hubung atau taxiway.
Kemudian dilakukan peningkatan kapasitas landas parkir pesawat udara Naratetama dan Naratama, renovasi gedung Naratetama dan Naratama, renovasi bangunan operasi, perbaikan sistem drainase di dalam bandar udara serta penataan fasilitas lainnya
Skenario AP II Pindahkan Armada Maskapai Niaga
Sejalan dengan ditutupnya Bandara Halim Perdanakusuma mulai 26 Januari 2022, PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan skenario perpindahan armada maskapai niaga berjadwal dan tidak berjadwal mulai hari ini 23 Januari 2022.
Jadwal penerbangan berjadwal di Bandara Halim Perdanakusuma dipindahkan ke lima bandara yakni Soekarno-Hatta, Husein Sastranegara, Kertajati, Pondok Cabe dan Budiarto.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, skenario perpindahan operasional penerbangan ini telah dirumuskan oleh tim Operation Readiness and Airport Transfer (ORAT) yang dibentuk Angkasa Pura II.
"Tim ORAT bersama stakeholder antara lain Kementerian Perhubungan, Kantor Otoritas Bandara Wilayah I, AirNav Indonesia, maskapai dan ground handling telah menyusun skenario perpindahan sejak sekitar dua bulan lalu," ujar Awaluddin, Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Peluncuran Layanan 5G di Bandara AS Tertunda, Keamanan Dipertanyakan
Awaluddin juga menyebutkan, ada 21 operator penerbangan yang terdiri dari 2 maskapai niaga berjadwal, 17 maskapai niaga tidak berjadwal dan 2 maskapai kargo, dengan total jumlah armada 67 unit pesawat, ditambah juga 12 unit pesawat militer yang akan berpindah operasional dari Bandara Halim Perdanakusuma ke bandara penerima.
Sementara itu untuk perpindahan operasional armada maskapai niaga tidak berjadwal mulai 22 - 25 Januari 2022.
Director of Operation & Services AP II Muhamad Wasid mengatakan, maskapai niaga tidak berjadwal dari Bandara Halim Perdanakusuma dipindah ke Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Pondok Cabe dan Bandara Budiarto.
“Fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara penerima (recipient) dipastikan dapat menangani perpindahan armada, memperhitungkan fasilitas-fasilitas seperti runway, apron dan taxiway,” kata Wasid
Berikut rincian perpindahan armada maskapai niaga berjadwal dari Bandara Halim Perdanakusuma ke bandara penerima:
Pada 25 Januari 2022 direncanakan keberangkatan Batik Air dan Citilink masih dilakukan dari Bandara Halim Perdanakusuma, sementara untuk kedatangan sejumlah tujuan ke Bandara Halim Perdanakusuma akan dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Serikat Pilot AS Desak Penghentian Layanan 5G di Bandara AS Sampai Ada Jaminan Risiko Keselamatan
Untuk penempatan pesawat kargo, penempatan pesawat RON (Remain Over Night), penerbangan charter, serta kegiatan Touch and Go Military akan dilakukan di Bandara Kertajati
Sementara itu berikut rincian perpindahan armada maskapai niaga tidak berjadwal dari Bandara Halim Perdanakusuma:
Armada yg dipindah ke Bandara Soekarno-Hatta ditempatkan di apron Terminal 1, yaitu: Premi Air (1 unit), Indonesia Air Transport (1 unit), Elang Lintas (2 unit), AFM (3 unit), Kharisma (5 unit), Tri MG (3 unit), Enggang Air/CEO Jetset (3 unit).
Sementara itu, pesawat yang direncanakan pindah ke hanggar GMF AeroAsia di Bandara Soekarno-Hatta diantaranya: Premi Air (8 unit), Travira (1 unit), Kharisma (1 unit), PTN (1 unit), Jhonlin (2 unit), Enggang Air/CEO Jetset (1 unit), AFM (1 unit).
Kemudian, pesawat yang direncanakan pindah ke Bandara Pondok Cabe diantaranya: Travira Air (4 unit), Pelita Air (1 unit), Premi Air (1 unit), Jhonlin (1 unit), Susi Air (1 unit), Transwisata (3 unit), Fasi (2 unit).
Pesawat yang direncanakan pindah ke Bandara Budiarto diantaranya: Elang Lintas (2 unit), Kharisma (3 unit) dan Airfast (3 unit). Untuk pesawat maskapai yang berpindah ke Bandara Husein Sastranegara adalah Biomantara (2 unit).
Adapun pesawat kargo yang direncanakan pindah ke apron Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta adalah Trigana Air (3 unit) dan Sriwijaya Air (1 unit). (Kompas.com/Tribunnews.com)