News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sepanjang 2021, BNI Kantongi Keuntungan Rp 10,89 Triliun

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menyampaikan paparan kinerja triwulan II-2020 di Jakarta. Rabu (19/8/2020). Pada triwulan II 2020, Bank Mandiri menyalurkan kredit secara konsolidasi menjadi Rp 871,7 triliun, meningkat 4,38% yoy sebagai kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dari dampak covid-19. Selain itu, perseroan juga telah merestrukturisasi kredit 324.085 debitur UMKM dengan nilai outstanding Rp3 2,6 triliun per 13 Agustus 2020 untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka. TRIBUNNEWS/HO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) membukukan laba bersih sepanjang 2021 sebesar Rp 10,89 triliun, naik 232,2 persen pencapaian tahun sebelumnya.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pencapaian laba bersih ini dihasilkan dari pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang tumbuh 14,8 persen (yoy), sehingga mencapai Rp 31,06 triliun.

Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Andre Rosiade Fasilitasi Pertemuan Pemprov Sumbar dengan BNI

"Kami menutup tahun 2021 dengan peningkatan laba bersih tiga kali lipat dari perolehan 2020 dan kami yakin itu sudah berada di atas ekspektasi pasar," tutur Royke, Rabu (26/1/2022).

Menurutnya, peningkatan pendapatan operasional bank dihasilkan dari pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3 persen (yoy) menjadi Rp 582,44 triliun.

Kemudian, Net Interest Margin (NIM) di level 4,7 persen, serta pendapatan berbasis komisi tumbuh 12,8 persen.

Baca juga: Ajak Anak Gemar Menabung, Rafathar Dibukakan Tabungan Sendiri di BNI Taplus Anak

Royke menyebut, pendorong utama kredit selama tahun lalu yaitu penyaluran di sektor business banking, terutama pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang tumbuh 7,6 persen menjadi Rp 180,4 triliun.

Segmen large commercial yang tumbuh 10,4 persen menjadi Rp 40,9 triliun, segmen kecil juga tumbuh 12,9 persen dengan nilai kredit Rp 95,8 triliun.

"Secara keseluruhan kredit di sektor Business Banking ini tumbuh 4,5 persen menjadi Rp 482,4 triliun," tuturnya.

Sementara di sektor konsumer, kredit terbesar yang tumbuh adalah kredit payroll, yaitu naik 18,3 persen menjadi Rp 35,8 triliun, kemudian kredit kepemilikan rumah (mortgage) tumbuh 7,7 persen menjadi Rp 49,6 triliun.

Secara keseluruhan kredit consumer tumbuh 10,1 persen menjadi Rp 99 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini