Anggaran pembangunan kereta cepat juga membengkak, dari sebelumnya sekitar Rp 85 triliun menjadi Rp 113,9 triliun.
Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), A Bakri H M mempertanyakan biaya modal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
Dia berharap pembiayaan KCIC tidak membengkak lagi sampai kereta cepat ini beroperasi secara komersial.
"Jangan ada nambah (investasi) lagi. Dulu kata kunci pemerintah adalah enggak pakai APBN. Kalau sudah pakai APBN, berarti kita membohongi masyarakat," katanya.(Tribun Network/sen/wly)
BERITA REKOMENDASI