News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perkuat Mitigasi Bencana, AP I Pasang Sistem Penerima Peringatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana menuju pintu masuk terminal keberangkatan domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (2/1/2022) sore. Perkuat Mitigasi Bencana, AP I Pasang Sistem Penerima Peringatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan pemasangan Warning Receiver System (WRS) New Generation dalam memperkuat mitigasi bencana di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Pemasangan WRS New Generation ini dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berjarak dekat dengan garis pantai memiliki risiko terkena bencana gempa dan tsunami.

Baca juga: Bandara Ngurah Rai Jadi Penghubung Penerbangan MotoGP

"Maka dari itu, kami telah mempersiapkan mitigasi jika keadaan darurat terjadi melalui Airport Disaster Management Plan (AMDP)," kata Faik.

Dengan pemasangan WRS New Generation ini, lanjut Faik, akan memperkuat sistem manajemen dan evakuasi bencana yang telah ada di Bandar I Gusti Ngurah Rai.

Faik juga menjelaskan, WRS New Generation diintegrasikan ke dalam Airport Operation Command Center (AOCC) yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali Kembali Melayani Penerbangan Internasional Rute Singapura-Denpasar

"Integrasi dari sistem ini memungkinkan masyarakat dan seluruh pengguna jasa bandara mengetahui adanya gempa bumi dan potensi terjadinya tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit," kata Faik.

Selain AMDP, Faik mengungkapkan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga telah memiliki Airport Emergency Committee (AEC) yang terdiri dari pemangku kepentingan terkait.

"Sehingga dalam melakukan proses mitigasi dan evakuasi sesuai fungsi masing-masing bila terjadi keadaan darurat atau bencana," kata Faik. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini