"Ilmu yang saya dapat dari Belanda bisa saya bagikan ke teman-teman di Magetan Trenggalek, Ponorogo," kata dia.
"Ada 140 peternak dari Magetan yang jauh-jauh datang ke rumah saya belajar beternak sapi perah dari ilmu yang saya dapatkan dari Belanda," lanjutnya.
Baca juga: Gelar Kegiatan Panen Pedet, Mentan Dorong Provinsi Lampung Hasilkan 300.000 Bibit Sapi
"Meski beternak sapi perah itu pekerjaan yang berat dan kotor, tapi jangan pernah menyerah. Prinsip saya, lebih baik capek bekerja daripada capek mencari pekerjaaan. Kita di rumah jadi bos untuk kita sendiri," tegasnya.
Ihwal keputusannya menjadi peternak sapi perah, Mita mengatakan, semata demi mengangkat kesejahteraan keluarganya, terutama demi bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga pendidikan tinggi.
Itu menjadi tekad kuat dia dan suami.
"Saya ingin melihat agar masa depan anak saya lebih baik. Suami saya menekankan agar anak-anak kami memiliki kehidupan yang lebih sejahtera," kata Mita.
Karena dibesarkan dari keluarga peternak, putrinya bercita-cita menjadi dokter hewan.
Menurut Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, Mita Kopiyah merupakan contoh sosok pahlawan keluarga yang sebenarnya di masa kini.
"Ibu Mita Kopiyah, dengan ketangguhan dan semangatnya mengelola peternakan sapi perah berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan menginspirasi keluarga-keluarga peternak sapi perah lain di wilayahnya, menjadikannya sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga Pilar Sejahtera," kata Andrew.
Selain Mita Kopiyah, pada peluncuran Kampanye Pahlawan Kemajuan Keluarga Indonesia, FFI juga menghadirkan sosok penyandang disabilitas inspiratif dan pahlawan kemajuan keluarga Pilar Sehat bernama Ponijo dan sosok petani inspiratif dan pahlawan kemajuan keluarga Pilar Selaras bernama Musodikun, sutradara wanita Nia Dinata; serta host Kick Andy dan founder Benihbaik.com, Andy F. Noya.
"FFI percaya bahwa keluarga menjadi penggerak utama dalam kemajuan sebuah bangsa. FFI juga melihat, di balik setiap keluarga terdapat sosok yang dengan caranya masing-masing, memberikan inspirasi untuk menjadi kuat dan terus maju, bukan hanya untuk keluarganya sendiri, tapi juga untuk keluarga-keluarga lainnya," ujar Andrew mengenai kampanye ini.
Kampanye ini sendiri digelar untuk menandai 100 tahun kehadiran FFI di Indonesia.