News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia: Harga Minyak Mentah Bisa Tembus 300 Dolar AS, Embargo Minyak oleh Barat Bisa Jadi Bencana

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

harga minyak mentah dunia berpotensi semakin meroket setelah muncul rencana negara-negara Barat memboikot impor dari Rusia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak mentah dunia berpotensi semakin meroket setelah muncul rencana negara-negara Barat memboikot impor dari Rusia.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, larangan impor minyak Rusia akan semakin memperkeruh kondisi pasar global saat ini.

Sebagaimana diketahui, harga minyak dunia telah menyentuh level tertinggi sejak 2008. Saat ini, harga minyak dunia sudah menembus 120 dollar AS per barrel.

Baca juga: Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Zelensky: Negara Barat juga Bertanggung Jawab atas Jatuhnya Korban

“Sangat jelas bahwa penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global," kata Novak seperti dikutip dari CNN, Rabu (9/3/2022).

“Lonjakan harga itu akan sulit ditebak. Harga minyak bisa mencapai lebih dari 300 dollar AS per barrel,” tambahnya.

Lebih lanjut Ia menyebutkan, negara-negara Eropa perlu waktu 1 tahun untuk memenuhi pasokan minyak yang selama ini berasal dari Rusia.

Baca juga: Pemasok Bahan Bakar asal Australia Berhenti Membeli Minyak Mentah dari Rusia

Selain itu, negara-negara Eropa juga harus membayar harga lebih mahal jika membeli minyak selain dari Rusia.

“Politisi Eropa harus memperingatkan masyarakat dan konsumen mereka terhadap potensi yang bakal terjadi,” ujar Novak.

Novak mengaku tidak mengambil pusing jika negara Eropa pada akhirnya memutuskan untuk memboikot Rusia.

“Kami tahu ke mana kami harus mengalihkan minyak itu,” katanya.

Adapun sampai saat ini, Novak bilang, Rusia terus memenuhi kewajibannya memasok 40 persen gas yang dibutuhkan Eropa.

Akan tetapi, Rusia tidak menutup kemungkinan membalas aksi Jerman bulan lalu yang membekukan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2, dengan menghentikan pasokan gas di pipa Nord Stream 1.

"Sehubungan dengan pengenaan larangan Nord Stream 2, kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1," ucap Novak, dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Rusia Sebut Embargo Minyak oleh Negara Barat Bakal Bawa Bencana bagi Pasar Global".

Mengutip CNBC, Rabu (9/3/2022) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2022 naik 3,6 persen menjadi 123,70 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei 2022 meningkat 3,9 persen menjadi 127,98 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Daftar Sanksi Sejumlah Negara bagi Rusia: Pembekuan Aset hingga Embargo Perdagangan

Berikut daftar sanksi berbagai negara yang akan diperoleh Rusia adalah sebagai berikut:

1. Jepang

Japan Times melaporkan, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan akan memberikan sanksi tambahan kepada Rusia akibat serangan terhadap Ukraina.

Kishida mengungkapkan bentuk sanksi yang akan diberikan adalah sanksi ekspor terhadap peralatan elektronik semikonduktor, membekukan aset yang dipegang oleh institusi keuangan Rusia, dan penangguhan penerbitan visa untuk penduduk Rusia.

Pengumuman tersebut diinformasikan setelah para pemimpin dari organisasi G7 mengutuk dan berjanji akan memberikan sanksi dalam bentuk finansial serta ekonomi untuk penyerangan oleh Rusia.

Mengenai sanksi yang diberikan, Kisihida mengatakan pihaknya akan memulai sanksi pertama untuk Rusia pada Rabu minggu depan.

2. Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang operasi kontraterorisme di Suriah dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, pada 3 Februari 2022 (SAUL LOEB / AFP)
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga telah mengumumkan sanksi baru kepada Rusia.

Ketika berpidato pada Kamis (24/2/2022) di Gedung Putih, Biden mengungkapkan pihaknya mendukung Ukraina dan menyatakan akan memberikan sanksi ke Rusia berupa pembatasan perdagangan internasional dengan Moskow dan menghukum orang-orang terdekat Putin.

“Putin adalah agresor, Putin memilih perang ini, dan sekarang dia dan negaranya akan mendapat konsekuensinya,” kata Biden dikutip dari Aljazeera.

Sanksi yang diberikan akan menargetkan empat bank milik Rusia yang memiliki aset sebesar 1 triliun dolar, termasuk bank terbesarnya, Sberbank.

“Ini artinya setiap aset yang mereka miliki di Amerika Serikat akan dibekukan,” tegas Biden.

Selain itu, Biden juga mengatakan sanksi yang diberikan juga akan menyasar orang kaya yang memiliki koneksi dengan Putin.

“Kita akan tetap melakukan sanksi ini terus untuk melawan miliarder korup sekarang ini,” tuturnya.

Namun untuk sanksi dalam waktu dekat, Biden mengatakan belum menargetkan Putin secara personal tetapi dirinya menambahkan, nama Putin telah berada ‘di atas meja’.

3. Inggris

Dikutip dari gov.uk, Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss membuat daftar sanksi yang diterima oleh Rusia serta rekan terdekat dari Putin.

Adapun daftar sanksi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

- Melakukan sanksi kepada elite, perusahaan, dan institusi keuangan milik Rusia.

- Aset bank Rusia di Inggris akan dibekukan secara total dari sistem bank di pasar keuangan Inggris.

- Inggris melakukan pemblokiran kepada perusahaan publik dan privat milik Rusia dari pertumbuhan keuangan di pasar keuangan Inggris.

- Lebih dari 100 perusahaan dan oligarki di rezim Putin akan dibekukan asetnya di mana memiliki nilai 100 miliar poundsterling.

- Menghukum perdagangan dan kontrol ekspor dengan industri strategis milik Rusia.

- Larangan kepada orang kaya asal Rusia untuk mengakses bank Inggris.

- Inggris dengan sekutunya sedang berusaha untuk mengeluarkan Rusia dari sistem keuangan bernama SWIFT.

- Mencegah perusahaan asal Rusia untuk meminjam dana dari pasar Inggris.

Selain itu, Inggris juga memberikan sanksi kepada beberapa tokoh Rusia dan entitasnya termasuk:

- Miliarder muda Rusia yang sebelumnya menikah dengan putri Putin bernama Kirill Shamalov.

- Direktur utama bank Promsvyazbank dan anak dari mantan kepala Intelijen Luar Negeri Rusia, Petr Fradkov.

Bank ini memiliki kontrak negara dengan Kementerian Pertahanan Rusia sebesar 70 persen.

- Presiden Deputi dari bank terbesar Rusia bernama VTB, Denis Bortnikov yang juga merupakan putra dari kepala Federal Security Service (FCB) Alexander Bortnikov.

Ayah dari Denis merupakan sosok yang bertanggung jawab pemberian racun trhadap aktivis politik, Alexey Navaly pada Agustus 2020.

- Direktur United Aircraft Corporation, Yury Slyusar yang mana perusahaan penerbangan ini menjadi penyedia manufaktur bagi militer Rusia.

- Pimpinan Novikombank yang merupakan bank milik pertahanan negara Rusia, Elena Aleksandrovna Georgieva.

Bentuk sanksi yang diberikan adalah larangan untuk pergi ke Inggris dan seluruh aset mereka yang berada di Inggris akan dibekukan.

4. Prancis

Dikutip dari Reuters, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, akan memberikan sanksi kepada Rusia berupa sanksi militer, ekonomi, hingga sektor energi.

“Kejadian kemarin malam menjadi titik balik dalam sejarah Eropa,” ucapnya.

“Kita akan merespon apa yang dilakukan Rusia dengan cara tanpa ampun, dengan berdarah dingin, determinasi, dan kebersamaan,” tambahnya.

Hanya saja terkait detail sanksi yang akan dilakukan oleh Prancis, Macron tidak memberikan pernyataan yang jelas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini