Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, RIAU - Produsen serat, pulp dan kertas berkelanjutan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Group) menginvestasikan Rp 33,4 triliun untuk mendirikan fasilitas produksi kertas kemasan (paperboard) berkelanjutan.
Pembangunan fasilitas baru yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau ini merupakan salah satu investasi manufaktur terbesar di Sumatera dalam kurun 10 tahun terakhir.
Investasi ini diharapkan dapat mendukung laju pembangunan dan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 melalui diversifikasi produk hilir yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi.
Setelah selesai dibangun, setiap tahunnya fasilitas produksi ini akan menghasilkan 1,2 juta ton kertas kemasan lipat yang bersifat mudah terurai (biodegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable).
Pertumbuhan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produk kemasan yang lebih ramah lingkungan di pasar domestik maupun internasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik investasi APRIL Group ini, yang akan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat lokal sekaligus mendorong pembangunan ekonomi nasional.
"Pemerintah akan terus mengembangkan strategi untuk mendukung pemulihan ekspor nasional melalui penguatan akses pasar dan membantu meningkatkan daya saing produk,” kata Airlangga Hartarto, saat peninjauan realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan, di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Selasa (29/3/2022).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan peningkatan produksi kertas karton di Indonesia akan mengurangi ketergantungan kita pada impor untuk produk ini, sekaligus dapat meningkatkan cadangan devisa negara melalui ekspor.
"Perkembangan ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah dalam melakukan substitusi impor serta memperkuat pengembangan industri dan manufaktur di seluruh Indonesia,” ujar Menperin.
Baca juga: Investasi KIK Naik, Kemenperin Terus Cetak SDM Kompeten
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit usaha APRIL Group, Sihol Aritonang mengatakan investasi ini merupakan tahap baru dalam perkembangan usaha APRIL di Riau, sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan investasi jangka panjang di Provinsi Riau.
“Fasilitas ini juga akan memberikan multiplier effect yang signifikan berupa pembukaan peluang kerja bagi lebih dari 4.000 tenaga kerja dalam tahap konstruksi, dan menyerap hingga 1.000 lapangan kerja baru setelah beroperasi secara penuh,” ujar Sihol.
Investasi ini hadir seiring dengan makin gencarnya upaya global untuk mengurangi penggunaan plastik, polyester dan material berbahan dasar fosil. Permintaan produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, mulai dari kemasan hingga fesyen didorong oleh preferensi konsumen yang melakukan pembelian secara e-retail atau online, terutama di pasar dengan pertumbuhan besar seperti China, Indonesia, India, dan Vietnam.
Permintaan global terhadap produk kertas kemasan sendiri diperkirakan akan meningkat 3 persen tahun ini, didorong oleh meningkatnya produksi makanan seiring dengan pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup yang banyak melibatkan individual packaging dan food delivery.
Baca juga: Gelar Kongres, APKI Bahas Tantangan Industri Pulp dan Kertas Berbasis ESG
APRIL menjamin pasokan bahan baku serat 100 persen berasal dari hutan tanaman industri (HTI) yang terbarukan. Pasokan tambahan akan seluruhnya berasal dari rantai pasokan yang ada.