Niko Kurniawan B. Director-Chief of Sales Service & Distribution Adira Finance menambahkan, pembiayaan syariah Adira naik 8,1 persen menjadi Rp 5,5 triliun di 2021.
Kenaikan pembiayaan syariah ini antara lain ditopang oleh bisnis Adira Finance di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. "Di Aceh semua pembiayaan harus menggunakan skema syariah," ujarnya.
Cafang syariah Adira Finance saat ini mencapai 41 unit dan didukung 32 kios Adira Syariah.
"Semua cabang syariah kita kita wajibkan sosialisasikan pembiayaan syariah ke masyarakat. Kami juga masuk ke komunitas masyarakat muslim seperti komunitas pengajian dan pesantren sehingga segmentasi pembiayaan syariah kita menjadi baik," kata Niko.
Bagikan Dividen
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Adira Finance hari ini menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan tahun buku 2021 disertai pengesahan Laporan Keuangan Perusahaan
untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021 yang telah diaudit dengan opini wajar tanpa pengecualian.
RUPST juga memutuskan membayarkan dividen tunai sebesar Rp 607 miliar atau
Rp 607 per lembar saham, sekitar 50 persen dari laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2021dengan mekaniske pembayaran pada 29 April 2022.
Perseroan juga melaporkan penggunaan dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Adira Finance Tahap II Tahun 2021 senilai Rp1.300 miliar, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap II Tahun 2021 senilai Rp 200 miliar mendanai pembiayaan konsumen setelah dikurangi biaya penerbitan.
RUPST menyetujui pengunduran diri Hafid Hadeli dari kursi direktur utama dan mengangkat I Dewa Made Susila sebagai direktur utama yang baru dan akan dinyatakan efekif menjabat setelah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan di OJK.
Berikut susunan Dewan Direksi Adira Finance hasil RUPST hari ini:
Direktur Utama/President Director : I Dewa Made Susila
Direktur/Director : Ho Lioeng Min
Direktur/Director : Swandajani Gunadi
Direktur/Director : Niko Kurniawan Bonggowarsito
Direktur/Director : Harry Latif
Direktur/Director : Jin Yoshida