Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni meminta pemerintah menunda kenaikan harga elpiji 3 Kg.
Mukroni mengatakan, kondisi warteg saat ini masih sepi. Sedangkan, harga-harga komoditas naik. Hal ini dirasa memberatkan pedagang warteg, belum lagi jika harga elpiji 3 Kg ikut naik.
"Kondisi warteg ini lagi sepi terus harga-harga sudah naik. Apalagi kalau elpiji naik ini kan beban cukup besar karena tidak mungkin warteg masak selain dengan elpiji 3 Kg. Karena minyak tidak bisa, listrik tidak bisa, kayu apalagi," ujar Mukroni saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).
Sinyal kenaikan harga elpiji 3 Kg itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Kowantara meminta agar pemerintah menunda rencana tersebut.
"Kita mengharapkan kepada pemerintah untuk menunda jangan sampai bebani usaha kami," kata Mukroni.
Baca juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Pedagang Warteg Naikkan Harga Gorengan Jadi Rp 2.000
Mukroni mengatakan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, hal tersebut bisa diarasakannya dari jumlah kunjungan masyarakat ke Warteg.
"Daya beli juga belum pulih, ini kita masih sepi kalau kita dibebani elpiji naik, kita juga naikkan harga, sementara pelanggan belum maksimal di Warteg," ucap Mukroni.
Baca juga: Komunitas Warteg: Kalau Sudah Tak Sanggup Stabilkan Harga, Sebaiknya Legowo Mundur
Ditakuti sejumlah pedagang Warteg, menurut Mukroni, para pelanggan malah makin enggan untuk datang ke Warteg.
"Karena itu kami berharap ditunda pemerintah untuk menaikkan harga elpiji kita akan semakin susah. Bisa-bisa kita nangis darah kalau kondisi ekonomi belum stabil, kalau harga harga naik," tuturnya.