News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertamina Klaim Harga Baru Pertamax Masih Lebih dari Negara Lain

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengisian bahan bakar minyak ke motor konsumen di sebuah SPBU Pertamina di Tegal.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina mengklaim harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Ron 92 atau Pertamax naik menjadi Rp12.500 hingga Rp13.000 per liter, dari yang sebelumnya Rp9.000an per liter masih lebih rendah dari harga rata-rata BBM di negara lain.

Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman mengatakan, jika dibandingkan harga rata-rata BBM di Asia, harga di Indonesia masih terbilang yang terendah. 

Harga rata-rata BBM tertinggi di Singapura senilai Rp30.208 per liter, disusul Laos Rp24.767 per liter, Filipina Rp20.828 per liter, Kamboja Rp20.521 per liter, Thailand Rp19.767 per liter, Vietnam Rp18.647 per liter, dan Indonesia rata-rata Rp16.500 per liter.

Kemudian, di bawah Indonesia memang ada Malaysia yang harga BBM nya relatif lebih rendah karena adanya perbedaan nilai subsidi.

Baca juga: Anggota DPR: Pertamax Bisa Kurang dari Rp 12.500 Jika Harga Minyak Dunia Turun

Sedangkan apabila dibandingkan dengan harga BBM di negara-negara maju, sudah jauh lebih tinggi lagi.

Harga tertinggi adalah Hong Kong Rp36.176 per liter, Finlandia Rp34.741 per liter, Jerman Rp34.454 per liter, Italia Rp34.510 per liter, Norwegia Rp33.162 per liter.

Kemudian, Belanda Rp33.018 per liter, Yunani Rp32.733 per liter dan Portugal Rp31.728 per liter.

Baca juga: Harga Pertamax Naik, Pertamina: Lebih Rendah Dibanding Harga BBM RON 92 di Operator SPBU Lain

Harga tersebut berdasarkan kurs Rp14.357 per dollar Amerika.

"Mengacu pada data dan fakta di atas, wajar jika banyak pihak menyebut harga BBM Pertamina masih tergolong yang terendah di dunia," papar Fajriyah.
 
 Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan Pertamina harus menyesuaikan harga BBM Non Subsidi.

Baca juga: Pergeseran Pengguna Pertamax ke Pertalite Diperkirakan Hanya Sebentar

Pertama, harga BBM dan LPG di seluruh dunia naik karena peningkatan aktivitas masyarakat dan peningkatan situasi geopolitik Rusia-Ukraina yang menyebabkan berkurangnya supply minyak mentah dunia.

Kedua, Pertamax dan Pertamax Turbo merupakan BBM Non Subsidi, yang selama ini volume penjualannya hanya sebesar 14 persen dari total volume penjualan seluruh jenis BBM Pertamina.

Meski demikian, lanjut Fajriyah, penyesuaian harga khususnya Pertamax ini masih jauh di bawah harga keekonomiannya yang sekitar Rp16.000 per liter.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini