Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Kairo Dr (HC) Lutfi Rauf mengatakan letak geografis negara Mesir ideal sebagai jalur transaksi perdagangan.
Mesir diapit oleh berbagai benua di belahan dunia seperti Asia, Afrika dan Eropa.
"Ini menunjukkan Mesir dapat menjadi mitra strategis yang baik bagi termasuk penetrasi produk-produk Indonesia di kawasan," kata Lutfi dalam webinar Tribun Series Laskar UMKM Bangka Belitung Mendunia, Rabu (20/4/2022).
Dari perspektif data ekonomi di tengah pandemi, menunjukkan ekonomi Mesir tumbuh positif 3,3 persen.
Sedangkan Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Mesir mencapai 5,5 persen tahun 2021-2022.
Baca juga: Defisit Perdagangan Luar Negeri Jepang Mencapai 5 Triliun 374,9 Miliar Yen Tahun Fiskal 2021
Mesir sebagai hub perdagangan juga memiliki perjanjian bilateral dan multilateral yakni dengan Turki, Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), Uni Eropa, dan lainnya.
Pemerintah Mesir juga mendorong reformasi ekonomi mulai dari sektor keuangan, birokrasi, struktural, dan pembangunan infrastruktur secara masif.
"Terlihat sekali Mesir memiliki posisi strategis untuk perdagangan internasional," jelas Lutfi.
Dari potensi pasar, Mesir memiliki bonus demografi di mana penduduk Mesir telah mencapai 103 juta orang per 18 April 2022.
Baca juga: Kronologi Kasus Ekspor Minyak Goreng, Peran Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan 3 Tersangka Lain
"Diperkirakan jumlah penduduk Mesir akan mencapai 132,3 juta orang pada 2030, itu sesuai data BPS Mesir," katanya.
Mesir juga memiliki terusan Suez yang mana sebagai 12 jalur perdagangan dunia.
Sebanyak 500 kapal per hari hilir mudik dan nilai transaksi mencapai 20 juta dolar AS per hari.
Hubungan Diplomatik 75 Tahun