Kesadaran terhadap dampak negatif perubahan iklim harus terus terjaga agar tidak mempengaruhi kinerja Produk Domestik Bruto (PDB).
Menko Airlangga menekankan pemerintah berkomitmen mencapai net zero emission sesuai Perjanjian Paris.
"Berdasarkan climate economic index juga menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat rentan, terutama ketika memasuki musim kemarau," ungkap Airlangga.
Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah bersiap menghadapi kebakaran hutan.
Baca juga: Ikatan Alumni Universitas Trisakti Ajak Masyarakat Menolak Lupa, Rawat Ingatan Tragedi 12 Mei 1998
Airlangga mengungkapkan untuk mewujudkan green economy juga didorong melalui G20 dengan membahas pembiayaan berkelanjutan untuk sumber pembiayaan yang berbasis pada pembangunan multilateral.
Indonesia bersama Asian Development sedang membahas skenario pembangunan energi berbasis rendah karbon yang menghasilkan dari segi ekonomi.
“Diharapkan prototyping daripada PLTU bisa di finance dan ini sedang dibahas skenarionya dengan Asian Development Bank,” ujar Menko Airlangga.
Ia menuturkan potensi energi baru terbarukan cukup besar yaitu 442 giga watt untuk pembangkit listrik.
Namun EBT masih mempunyai tantangan dari segi teknologi seperti membangun hydropower yang hanya bisa dibangun di Kalimantan Utara dan Memberamo Papua sedangkan permintaan tertinggi di Pulau Jawa. (Tribun Network/Reynas Abdila)