News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Telur Ayam

Setelah Lebaran Harga Telur Ayam Masih Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang saat menunjukkan telur yang berada dikiosnya di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam ras kian mahal. Hari ini harga telur menjadi Rp. 27.000 per kg dari harga sebelumnya Rp. 23.000 per kg.

Menurut Tutik, salah satu pedagang pasar, kenaikan harga telur ini terjadi sejak beberapa terakhir di pasaran.

Jika biasanya harga kebutuhan pangan cenderung turun sesuai lebaran, namun kali ini kondisinya berbeda.

Baca juga: Harga Telur Ayam Mengalami Kenaikan, di Pasar Kebayoran Lama Saat Ini Dibanderol Rp 27 Ribu Per Kg

“Sekarang harganya Rp. 27.000 per kg, sebelum kenaikan harganya Rp. 23.00 per kg,” kata Tutik saat ditemui oleh Kontan.co.id di Pasar Kebayoran Lama, Minggu (22/5).

Dia juga mengatakan terdapat beberapa pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga telur. Pasalnya telur merupakan salah satu kebutuhan pangan yang selalu dicari pembeli.

Sementara Sekretaris Eksekutif Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar), Samhadi mengatakan, kenaikan harga telur ayam disebabkan oleh banyaknya peternak ayam yang mengurangi populasi ayamnya.

Baca juga: Telur Asin Buatan Indonesia Susah Masuk Pasar Korea Selatan

“tingginya biaya produksi membuat beberapa peternak ayam terpaksa mengurangi populasi ayamnya, sehingga supply telur ke pasar berkurang sekitar 20 persen,” katanya.

Dia mengatakan problem utama para peternak saat ini adalah mahalnya pakan ayam. Banyak pakan ayam yang sebagian masih impor, khususnya produk turunan gandum. Sementara harga gandum alami kenaikan imbas dari perang rusia dan Ukraina.

Kenaikan harga telur juga disebabkan karena permintaan akan telur yang menguat. Seperti yang diketahui telur merupakan sumber protein hewani yang paling murah. “Kita tahu selama pandemi ini, masyarakat cenderung membatasi pengeluaran mereka, dan telur masih menjadi primadona karena harganya murah namun juga kaya protein hewani,” tutur Samhadi.

Sementara, berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian perdagangan (ews.kemendag.go.id ), Per Jum’at (20/5), Selain telur yang mengalami kenaikan yaitu Gula naik dari Rp. 14.700 per kg menjadi Rp. 14.800 per kg. Kemudian cabai merah naik dari Rp. 43.400 per kg menjadi Rp. 43.700 per kg, cabai rawit merah dari Rp. 47.200per kg menjadi Rp. 48.900 per kg dan daging sapi dari Rp. 136.200 per kg menjadi Rp. 136.400 per kg.

Untuk komoditas pangan yang mengalami penurunan harga adalah, kedelai impor dari Rp. 14.100 per kg menjadi Rp. 14.000 per kg, minyak goreng kemasan dari rp. 23.600 per liter menjadi Rp. 23.500 per kg, kedelai impor dari Rp. 14.100 per kg menjadi Rp. 14.000 per kg.

Daging ayam dari Rp. 38.100 per kg menjadi Rp. 37.900 per kg, cabai merah keriting dari Rp. 41.200 per kg menjadi Rp. 40.900 per kg, bawang merah dari Rp. 41.700 per kg menjadi Rp. 41.300 per kg dan bawang putih dari Rp. 30.900 per kg menjadi 30,600 per kg.

“Untuk komoditas pangan dengan harga tetap yaitu tepung terigu dengan harga Rp. 11.500 per kg, Minyak goreng curah Rp. 17.000 per liter dan harga beras premium Rp. 12.500 per kg,” tulis daftar harga pangan dalam laman ews.kemendag.go.id.

artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Harga Telur Ayam Merangkak Naik, Ini Sebabnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini