Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Airbus meluncurkan Zero Emission Development Center (ZEDC) untuk teknologi hidrogen di Inggris.
ZEDC akan fokus pengembangan sistem bahan bakar kriogenik dengan biaya kompetitif yang diperlukan untuk proyek pesawat penumpang Airbus ZEROe pada tahun 2035 sekaligus mempercepat adopsi teknologi hidrogen propulsi di Inggris.
Menurut greencarcongress.com, Senin (30/5/2022) Pemerintah Inggris siap memberikan pendanaan sekitar 865 juta dolar AS kepada Aerospace Technology Institute (ATI) selama tiga tahun ke depan untuk mendukung pengembangan teknologi pesawat “zero carbon” dan “ultra low emission”.
Pendirian ZEDC di Inggris memperluas kemampuan industri internal Airbus untuk merancang, mengembangkan, menguji dan memproduksi tangki penyimpanan hidrogen kriogenik serta sistem terkait untuk proyek ZEROe di empat negara asal Airbus.
“Kemitraan kami dengan ATI, untuk mewujudkan potensi teknologi hidrogen untuk mendukung dekarbonisasi industri penerbangan.” kata Sabine Klauke, Chief Technical Officer Airbus.
Baca juga: Menhub Akan Bertemu Petinggi Airbus dan Boeing di Singapura, Ini Sejumlah Agendanya
Pengembangan teknologi hidrogen oleh ZEDC mengambil lokasi di Filton, Bristol dan mencakup kemampuan produk penuh dari komponen hingga keseluruhan sistem serta pengujian kriogenik.
Pengembangan sistem bahan bakar end-to-end yang menjadi spesialisasi Airbus di Inggris, adalah salah satu teknologi paling kompleks yang penting untuk kinerja pesawat hidrogen masa depan.
Baca juga: Pelita Air Pilih Pesawat Airbus A320 untuk Penerbangan Komersial, Ini Alasannya
ZEDC melengkapi aktivitas penelitian dan teknologi Airbus di Inggris, serta penggarapan tangki hidrogen cair kriogenik yang sedang dilakukan dZEDC Airbus di Madrid, Spanyol dan Stade, Jerman untuk teknologi struktur komposit.
Sedangkan untuk teknologi struktural metalik dilakukan di Nantes, Prancis dan Bremen, Jerman. Pesawat Airbus dengan teknologi ZEDC akan menjalani fase pengujian pengujian terbang di 2026.