Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan kronologi terkait beredarnya potongan video di media sosial soal suasana kabin pesawat Garuda saat mengalami turbulensi.
"Dapat kami sampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi di penerbangan GA 608 Rute Makassar-Palu pada tanggal 29 Mei 2022," kata Irfan, Rabu (1/6/2022).
Menurut Irfan, saat pesawat akan mendarat di Palu terdapat angin kencang, sehingga pilot memutuskan naik kembali tetapi masuk daerah berawan, sehingga terjadi turbulensi.
Baca juga: Harga Tiket Penerbangan Jakarta-Singapura Tembus Rp 12 Juta, Ini Penjelasan Garuda Indonesia
"Penumpang aman, pilot kami sangat terlatih menangani situasi seperti itu yang tidak terhindarkan," ujar Irfan.
Ia menjelaskan, penerbangan GA 608 sebelumnya terjadwal akan mendarat pada pukul 14.50 WITA di Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu, sebelumnya lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 13.30 waktu setempat.
Namun demikian, kata Irfan, dikarenakan adanya faktor cuaca buruk yakni perubahan mendadak kecepatan arah angin yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan penerbangan sesaat sebelum pesawat mendarat, maka Pilot in Command (PIC) kemudian melakukan tindakan antisipatif melalui prosedur Go Around.
Yaitu, kembali melakukan penyesuaian ketinggian pesawat pada ketinggian tertentu, untuk memastikan kondisi cuaca dalam keadaan kondusif untuk kembali mendarat.
Baca juga: Garuda Indonesia Sambut Baik Aturan Baru Perjalanan Penumpang Pesawat Domestik
"Setelah melakukan prosedur Go Around dan sempat mengalami turbulensi beberapa waktu akibat cuaca buruk tersebut, penerbangan GA 608 berhasil mendarat dengan lancar dan selamat pada pukul 15.15 WITA, di mana seluruh penumpang melakukan proses disembark dengan normal," paparnya.
Irfan menyebut, prosedur Go Around merupakan bagian dari mitigasi keselamatan penerbangan yang dilakukan Pilot in Command (PIC) dengan turut berkoordinasi bersama Air Traffic Controller (ATC).
"Tentunya prosedur ini dilakukan dengan memperhatikan secara seksama atas aspek keselamatan, dan keamanan penerbangan termasuk didalamnya penumpang beserta awak pesawat," ujarnya.
Atas kejadian turbulensi, Irfan menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh penumpang pada penerbangan tersebut, atas ketidaknyamanan yang dialami imbas cuaca buruk yang terjadi.
"Komitmen keselamatan penerbangan senantiasa menjadi prioritas utama yang akan terus dikedepankan pada seluruh lini operasi Garuda Indonesia, mengacu pada pemenuhan standar regulasi keselamatan penerbangan yang berlaku," paparnya.
"Komitmen tersebut yang menjadi landasan penting dalam upaya kami untuk senantiasa menghadirkan penerbangan yang aman bagi penumpang," sambung Irfan.