TRIBUNNEWS.COM - Indonesia memiliki potensi yang begitu besar dalam sektor ekonomi digital. Terlebih, dengan meningkatnya digitalisasi karena dampak dari pandemi Covid-19 yang mendorong perubahan perilaku masyarakat dari offline ke online.
Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 146 miliar dolar AS dan kontribusi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan meningkat delapan kali lipat pada 2030.
“Ini sebuah angka yang sangat besar sekali. Dan, seluruh sektor digital juga mengalami pertumbuhan dua digit di tahun 2021,” ujar Presiden Jokowi di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Dalam mewujudkannya, Indonesia memiliki beberapa faktor yang dapat mendorong perkembangan ekonomi digital, mulai dari bonus demografi penduduk, perkembangan platform digital, hingga diadopsinya teknologi ekosistem data center dan cloud computing.
1) Bonus demografi penduduk Indonesia
Bonus demografi penduduk menjadi salah satu kekuatan besar yang mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia. Terlebih, bonus demografi di mana penduduk didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z juga berpotensi untuk menghadirkan berbagai inovasi dan terobosan baru karena sudah lebih adaptif dan lebih mudah dalam mengikuti perkembangan teknologi terkini.
Menurut perkiraan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenas), pada tahun 2030 Indonesia akan memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif (usia antara 15-64 tahun) mencapai 64 % dari total penduduk Indonesia.
2) Jumlah pengguna internet Indonesia
Dalam lima tahun terakhir, tren jumlah pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan. Menurut laporan We Are Social, per Januari 2022 terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air.
Angka tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia.
Selain itu, perubahan pola perilaku masyarakat dari offline ke online melalui koneksi internet juga turut berpengaruh. Seperti yang diketahui, dalam perkembangan ekonomi digital, internet menjadi faktor pendukung yang sangat penting.
3) Pesatnya perkembangan platform digital
Tak hanya dari sektor Sumber Daya Manusia (SDM) seperti jumlah penduduk dan pengguna internet, terus berkembangnya berbagai platform digital juga menjadi faktor pendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Hal ini tampak dari total investasi pada platform digital yang mencapai sekitar 38,7 % dan merupakan jumlah yang terbesar di Asia Tenggara.
Di samping itu, sektor strategis yang menjadi kekuatan baru ekonomi digital antara lain agritech, fintech, edutech, dan healthtech.
4) Adopsi teknologi ekosistem data center dan cloud computing
Serius dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia, pemerintah pun terus berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung, salah satunya dengan mengadopsi teknologi ekosistem data center dan cloud computing.
Pusat data atau data center adalah fasilitas untuk menempatkan sistem komputer, cadangan informasi, server website atau database, dan komponen terkait lainnya.
Sementara, cloud computing atau komputasi awan merupakan layanan teknologi penyimpanan informasi melalui jaringan berbasis internet yang bisa diakses nirkabel melalui perangkat elektronik.
Di era digital seperti saat ini, teknologi tersebut sangat penting dan bermanfaat dalam penyimpanan serta pengelolaan data, baik bagi lembaga pemerintahan maupun suatu perusahaan.
Dengan teknologi ini, keamanan dalam penyimpanan dan pengelolaan data menjadi lebih terjamin, kinerja pun menjadi lebih efektif dan efisien terlebih dengan cloud computing seperti yang disediakan oleh Tencent Cloud data juga bisa diakses dari mana saja, kapan saja dan bisa dikonfigurasikan sesuai kebutuhan.
Tencent Cloud sendiri menyediakan berbagai layanan dan solusi komputasi awan untuk pendiri/pemilik startup di Indonesia dan menawarkan layanan cloud untuk membantu mendigitalkan layanan publik dan industri tradisional, seperti IaaS, PaaS, dan Saas.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi digital juga akan mendorong lalu lintas data yang makin besar sehingga pusat data di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ikut bertumbuh, termasuk dua pusat data Internet Tencent Cloud di Indonesia.
Dalam webinar bertajuk “Capitalising on Growth Opportunities in Indonesia's Digital Economy Through Data Center Base?” yang baru-baru ini diselenggarakan oleh Tribunnews bersama Tencent Cloud, Regional Director Tencent Cloud untuk Asia Tenggara, Kenneth Siow pun menjelaskan lebih banyak tentang layanan yang dimiliki oleh Tencent Cloud dalam mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Dirinya menjelaskan bahwa Tencent merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia yang telah memulai bisnis cloud sejak 2010 dan kini telah berkembang pesat sebagai salah satu perusahan cloud dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
“Karenanya, baik Anda dari sektor pemerintah, perbankan/keuangan, pendidikan, ritel, bangunan, atau bisnis gaming dan sebagainya, Tencent dan Tencent Cloud sudah berpengalaman untuk membantu perjalanan transformasi digital,” jelas Kenneth Siow.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong selaku salah satu pembicara menyampaikan bahwa terdapat faktor-faktor yang mendorong berkembangnya big data di Indonesia secara makro, menengah, dan mikro.
“Di tataran makro, berkembangnya big data secara global dipengaruhi dua faktor utama yaitu meningkatnya volume data yang dihasilkan secara masif dan peningkatan kapasitas komputasi elektronik di mana cloud computing dan IoT semakin akrab dilakukan masyarakat secara global,” jelasnya.
Sedangkan, pada level menengah, melimpahnya data digital dan penetrasi internet di Indonesia yang semakin mapan juga turut menyumbang lalu lintas data yang signifikan. Serta, pada level mikro big data banyak digunakan pada sektor bisnis, baik konvensional maupun perusahaan rintisan.
Lebih lanjut, Usman turut menyampaikan bahwa untuk mendukung ekosistem digital terdapat kebijakan strategis transformasi digital Indonesia yang terdiri dari 4 pilar utama, yaitu; pembangunan infrastruktur, pengembangan teknologi, pengembangan talenta digital, serta percepatan legislasi dan penguatan hubungan internasional.
Sementara itu, terkait tiga sektor industri yang tengah berkembang di Indonesia, yaitu sektor gaming, video, dan perbankan, Business Development Lead (Singapore, Indonesia) Tencent Cloud Brandon Foo menjelaskan bahwa layanan yang dimiliki Tencent Cloud dapat menguntungkan bagi perusahaan di tiga sektor tersebut.
Pada sektor gaming, untuk menghasilkan game yang sukses, Brandon Foo mengungkapkan bahwa infra-platform yang stabil menjadi hal yang sangat penting.
Maka dari itu, Tencent Cloud memiliki berbagai macam layanan PaaS dan SaaS yang khusus untuk gaming, serta Content Delivery Network (CDN) dan perangkat lunak anti-kecurangan yang dikembangkan secara internal.
Kemudian, untuk sektor video atau media, Tencent Cloud juga telah memperkenalkan Tencent Online Video Platform (TOVP) sebagai salah satu produk cloud utama di mana pengguna dapat mengakses layanan di berbagai platform hanya dengan satu klik.
Terakhir, untuk sektor perbankan, Brandon Foo juga menjelaskan bahwa Tencent Cloud memiliki fokus utama pada aspek keamanan yang dibuktikan dengan terdapatnya beberapa lab keamanan yang bertempat di berbagai belahan dunia.
Hal ini dilakukan sebagai upaya Tencent Cloud dalam meningkatkan sistem keamanan dalam mendukung sektor perbankan maupun fintech.
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Bardjan