Antara lain aset perusahaan mengalami peningkatan sebesar 66 % dari angka Rp 772 juta di akhir tahun 2020 menjadi Rp 1,280 miliar di akhir tahun 2021.
“Pada Q1 2022, asset perusahaan kembali mengalami peningkatan menjadi Rp 1,325 miliar atau sebesar 77 % dari jumlah asset di Q1 2021,” ujar Milokevin.
Dari sisi pendanaan, liabilitas perusahaan di tahun 2021 meningkat sebesar 145 % dari Rp 266 miliar pada akhir tahun 2020 menjadi Rp 651 miliar pada akhir tahun 2021.
Pada Q1 2022, jumlah liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp 687 miliar atau sebesar 193 % dibandingkan dengan Q1 2021.
Pun demikian dengan ekuitas perusahaan yang meningkat 24 % menjadi Rp 629 miliar di akhir 2021 dari sebelumnya Rp 507 miliar di tahun 2020. Selanjutnya, pada Q1 2022 ekuitas Radana Finance berada di angka Rp 638 miliar, naik 24 % dari Q1 2021.
Adapun dengan nilai total aset saat ini yang sebesar Rp 1,094 triliun, Radana Finance memiliki pertumbuhan aset sebesar 96,27 % dibandingkan dengan semester 1 2021.
Baca juga: Pembiayaan Ritel Konsumer Menggeliat, Spektra Fair Siap Digelar di 45 Kota
“Pertumbuhan aset yang signifikan ini sebagian besar di topang oleh 2 produk unggulan kami, yakni 66,5 % ditopang oleh produk Factoring (Anjak Piutang) kami, 32,9 % oleh produk ABF (Asset Based Finance) dan 0,7 % dari produk lainnya,” ungkap Milokevin.
Selain itu, selama tahun 2021 perseroan memperoleh funding dari perbankan sebesar Rp 705 miliar serta adanya Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), dimana perseroan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 89 miliar sehingga memperkuat struktur modal perseroan.
Adapun sampai dengan periode Kuartal 1 2022 perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman baru sebesar Rp 200 miliar.
Dengan berbagai pencapaian positif yang diraihnya Radana Finance optimistis bahwa prospek bisnis hingga akhir 2022 dan di 2023 nanti akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021.
Radana Finance telah menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerjanya. Antara lain dengan, menjalin kerjasama dengan new anchor dan principal untuk pembiayaan factoring dan ABF.
Kedua, mendapatkan akses pendanaan dari bank dan pasar modal dengan bunga yang kompetitif.
"Ketiga, kami akan senantiasa berinovasi terhadap produk dan proses bisnis secara end-to-end serta meningkatkan utilisasi ekosistem digital dan proses otomasi untuk mendukung bisnis baru. Dengan berbagai strategi ini kami yakin Radana Finance akan terus mencetak nilai tambah bagi seluruh stakeholders kami,” kata Milokevin.