Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - Asosiasi Pemilik Bus Swasta Lanka (LPBOA) meminta Pemerintah Sri Lanka segera merevisi tarif bus dari tarif yang berlaku saat ini karena naiknya harga solar baru-baru ini.
Jika tidak ada tanggapan, LPBOA mengancam akan mogok kerja dengan menghentikan layanan transportasi bus ke masyarakat Sri Lanka mulai Selasa besok.
Dikutip dari Dailymirror.lk, Senin (27/6/2022), Ketua LPBOA Gemunu Wijerathne mengatakan revisi tarif bus tahunan mulai berlaku setiap 1 Juli.
"Kami harus menghadapi kenaikan harga bahan bakar dua kali dalam waktu singkat. Sekarang, kami didorong ke situasi untuk menutup operasi bus," kata Wijerathne.
Karena itu, menghentikan operasional layanan bus mulai Selasa besok. "Ini akan kami lakukan jika kami tidak menerima lampu hijau untuk revisi tarif bus tahunan pada Senin," tegas Wijerathne.
Asosiasi Warung Makan Naikkan Harga
Sebelumnya, Asosiasi Pemilik Kantin di Sri Lanka (AICOA) juga mengeluarkan pernyataan resmi akan \ menaikkan harga jual semua makanan, termasuk harga nasi bungkus berikut sayurmya, sebesar 10 persen dari harga yang berlaku saat ini.
Dikutip dari Dailymirror, Senin (27/6/2022), Ketua AICOA Sela Sampath mengatakan bahwa keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan kenaikan harga bahan bakar dan biaya transportasi.
Dengan demikian, harga nasi bungkus sayur, ikan dan ayam serta nasi goreng bahkan kottu akan dinaikkan 10 persen. "Namun kenaikan harga ini tidak akan berpengaruh pada teh, teh susu, dan hopper," kata Sampath.