Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan, sosialisasi dan masa transisi dari penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) telah dimulai awal pekan ini.
Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan, pemerintah menjaga harga minyak goreng untuk 4 sisi, yaitu bagi masyarakat, produsen, distributor, dan pengecer melalui kebijakan yang sedang berjalan.
“Barang ini (MGCR) jumlahnya cukup banyak yakni 300.000 ton per bulan, di mana diperuntukkan bagi masyarakat. Bukan untuk diselundupkan atau ditimbun,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Skema Minyak Goreng Curah Rakyat Jadi Minyak Kemasan
Rachmat juga menekankan, pemerintah pada dasarnya ingin fokus terhadap ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng curah di dalam negeri.
"Kita ini sedang melawan mekanisme pasar global, di mana sekarang harga minyak global sedang naik. Tetapi, pemerintah memutar otak agar minyak goreng bagi masyarakat tetap tersedia dan terjangkau harganya," katanya.
Baca juga: Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Begini Cara Baru Beli Minyak Goreng Curah
Karena itu, muncul kebijakan penggunaan PeduliLindungi sebagai alat untuk membeli minyak goreng, dan sebagai upaya pemerintah untuk menjamin ketersediaan.
"Kebijakan ini tidak dilakukan untuk mempersulit. Kita mencari solusi yang sudah sering digunakan masyarakat yaitu dengan PeduliLindungi dan sambil jalan sistemnya, kita ingin ada kontrol," pungkas Rachmat.