News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Kewaspadaan Pasar terhadap Data Inflasi AS

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga minyak naik tipis hari ini, Rabu (13/7/2022), di tengah kewaspadaan pasar bahan bakar terhadap rilisnya data inflasi Amerika Serikat (AS)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Harga minyak naik tipis hari ini, Rabu (13/7/2022), di tengah kewaspadaan pasar bahan bakar terhadap rilisnya data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi permintaan.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 24 sen atau 0,2 persen, menjadi 99,73 dolar AS per barel pada pukul 03:25 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 10 sen atau 0,1 persen menjadi 95,94 dolar AS per barel.

Para pedagang melakukan aksi jual minyak di tengah kekhawatiran yang berkembang mengenai kenaikan suku bunga, yang dapat memicu penurunan ekonomi dan dapat mempengaruhi permintaan pasokan minyak. Harga minyak turun lebih dari 7 persen pada Selasa (12/7/2022) kemarin di tengah pasar bahan bakar yang sedang bergejolak.

Baca juga: Jerman Stop Beli Batu Bara dan Minyak Rusia

Kekhawatiran lainnya adalah kenaikan suku bunga AS, yang bertujuan untuk memerangi inflasi tinggi, diperkirakan akan mendorong niai dolar AS dan mempengaruhi harga minyak.

"Kekhawatiran resesi yang berkepanjangan terus melanda pasar, sementara kekuatan USD dan gejolak dalam kasus Covid di beberapa bagian China tentu saja tidak membantu," kata kepala strategi komoditas di ING, Warren Patterson.

Para ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan inflasi AS meningkat menjadi 8,8 persen dari sebelumnya 8,6 persen di bulan Mei.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Merosot Tajam, Brent dan West Texas Intermediate Anjlok di Bawah 100 Dolar

Pembatasan perjalanan Covid-19 yang diperbarui di China juga membebani pasar bahan bakar. Beberapa kota di China telah mengadopsi pembatasan baru, dari mulai penutupan bisnis hingga lockdown yang lebih luas, sebagai upaya untuk memutus penyebaran wabah Covid-19.

Pada Selasa kemarin, indeks dolar AS juga naik dari hari sebelumnya menjadi 108,56, menjadi rekor tertinggi sejak Oktober 2002.

Harga minyak pada umumnya dihargai dalam dolar AS, sehingga greenback yang lebih kuat menyebabkan harga komoditas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, dan memberikan tekanan pada permintaan pasokan.

Sementara menurut data dari American Petroleum Institute pada Selasa kemarin menunjukkan, stok minyak mentah AS naik sekitar 4,8 juta barel pada pekan lalu. Persediaan bensin naik 3 juta barel, sedangkan stok sulingan naik sekitar 3,3 juta barel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini