Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejatman melihat kejadian darurat kesehatan yang dialami Pilot Utama, Boy Awalia Asnil (48), bukan diakibatkan oleh overwork atau bekerja melampaui batas.
Gerry menerangkan, prosedur pengecekan kesehatan yang dilakukan sebelum terbang hanyalah pengecekan singkat vital signs crew. Pengecekan berkala melalui annual medical check juga dilakukan.
"Semua pengecekan kesehatan crew hanyalah jaminan mutu bukan jaminan mutlak tidak akan terjadi incapacitation. Kalau jaminan mutlak tidak terjadi incapacitation, solusinya ya cuma satu yaitu tidak terbang," ujar Gerry saat dihubungi Tribunnews, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: KRONOLOGI Pilot Pesawat Citilink Meninggal Dunia setelah Berhasil Mendarat Darurat di Bandara Juanda
Ia melihat kejadian tersebut juga bukan diakibatkan lantaran overwork. Sebab, pilot di Indonesia di masa pemulihan dari pandemi ini jam terbangnya masih dibawah sebelum masa pandemi.
"Ketetapan batasan terbang 110 jam sebulan dan batasan 1000-1100 jam setahun juga masih berlaku," tutur Gerry.
Selain itu, yang dilakukan oleh kopilot yang mendampingi Capt Boy Awalia sudah benar sesuai prosedur dan pelatihan yang diberikan yaitu mengambil alih dan mendarat kembali atau di bandara yang sesuai yang terdekat.
Baca juga: Selain Citilink, Pilot Meninggal Dunia Juga Pernah Terjadi di Penerbangan AirAsia dari KL ke Bandung
"Apa yang dilakukan oleh awak kabin juga sudah benar yaitu meminta bantuan dokter yang onboard sebagai penumpang. Menangani pilot yang incapacitated sudah ada prosedur dan pelatihannya," imbuh Gerry.
Sempat Mengudara 15 Menit, lalu RTB
Sebelumnya, pesawat Citilink rute Surabaya - Ujung Pandang mendarat darurat di Bandar Udara Juanda, Surabaya, disebabkan kejadian darurat kesehatan yang dialami pilot utama. Boy kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Surabaya, dan dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Unggahan Terakhir Pilot Citilink yang Meninggal, Capt Boy Awalia Berharap Anak Mandiri Sejak Kecil
Pilot maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QG307 rute Surabaya-Makassar meninggal dunia usai mendarat darurat. Pesawat melakukan return to base (RTB) di Bandara Juanda, Surabaya.
Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai, menjelaskan pesawat sempat mengudara 15 menit, sebelum kembali mendarat di Surabaya yang diberangkatkan sesuai jadwal pada 6.00 WIB.
"Penerbangan itu kembali mendarat di Surabaya karena pilot kami mengalami darurat kesehatan. pesawat itu telah mendarat kembali pukul 07.00 WIB di Bandara Juanda dengan baik dan selamat," ucap Dewa dalam keterangannya, Kamis (21/7/2022).