Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menilai pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai daerah mendorong faktor permintaan.
Josua Pardede memprediksi di kuartal III dan kuartal IV tahun 2022 tingkat konsumsi masyarakat akan meningkat dibanding tahun lalu.
“Kuartal tiga dan empat sampai akhir tahun ini, kita melihat tingkat konsumsi masyarakat juga cenderung akan lebih meningkat,” kata Josua di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Anggota DPR: Pemerintah Perlu Perhatikan Kemiskinan dan Pengaruhnya pada IPM
Menurutnya, permintaan baru terus menguat dan meningkat di mana orang mulai kembali belanja, orang mulai traveling, orang mulai kegiatan offline.
Josua menambahkan permintaan terhadap produk-produk baik produk barang tahan lama maupun barang tidak tahan lama turut meningkat pula.
“Makanya aktivitas di industri manufaktur juga cenderung meningkat dibandingkan kondisi beberapa bulan terakhir ini," tegas dia.
Selain itu, peningkatakan konsumsi masyarakat juga terbantu dengan kenaikan harga komoditas misalkan di Sumatera.
“Beberapa provinsi kan mengandalkan sawit, makanya pendapatan mereka juga meningkat sehingga keinginan untuk belanja meningkat," tambahnya.
Baca juga: Kemenko Perekonomian: Daya Beli Masyarakat Jadi Kunci Utama Indonesia Hadapi Risiko Stagflasi
Meski demikian, Josua mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai inflasi global yang terkerek akibat perang Rusia-Ukraina.
Pemerintah diharap mampu menstabilkan harga komoditas dalam negeri karena sangat sensitif bagi konsumsi masyarakat.
"Kita lihat bahwa tingkat inflasi ini masih menjadi hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah. ditambah lagi tentunya adalah bagaimana belanja-belanja pemerintah harus terarah dan produktif," tandasnya.
Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Ina Primiana mengatakan, angka Purchasing Managers’ Index Indonesia tetap ekspansif dalam beberapa bulan ke depan.
“Dua tahun terakhir ini menunjukkan kita mampu. ternyata strategi yang sebelumnya sudah berhasil kenapa takut menghadapi yang ini. menurut saya bisa naik PMI dengan terus mencari pasar baru, investor masuk, itu akan bergerak,” kata Ina.