News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Era Sekarang, Pelaku Bisnis Dituntut Memahami Pemasaran Digital

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dunia digital - Pebisnis di era sekarang dituntut memahami pemasaran digital

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dunia digital memberikan panggung maha besar dan kesempatan yang sama bagi siapapun untuk membangun bisnis dan membesarkannya dan memahami pemasaran digital dan mempraktikkannya, promosi produk akan lebih efektif dan efisien.

Hal ini menjadi benang merah webinar bertema “Strategi Pemasaran Bisnis di Era Digital”, di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi belum lama ini.

Hadir sebagai narasumber adalah Dosen dan CTO MEC Indonesia Dedy Triawan; Jurnalis dan Relawan Mafindo Erviana Hasan; serta Communication Strategist dan CEO Infina Center Rachel Octavia.

Dedy Triawan mengatakan, di era serba digital ini setiap pelaku bisnis harus memahami pemasaran digital, yaitu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah merek atau produk menggunakan media digital atau internet dengan tujuan untuk menarik konsumen atau calon konsumen secara cepat.

Dengan banyaknya pengguna media sosial (medsos) di Indonesia, Dedy pun menekankan pentingnya social media marketing dalam berbisnis atau berjualan online.

Baca juga: Kominfo Dorong Sektor UMKM Asal Indonesia Timur Kuasai Teknologi Digital

“Saat kita ingin berbisnis, medsos adalah sarana pemasaran yang baik untuk produk kita agar lebih efektif di dunia internet. Melalui medsos, kita bisa menjalin komunikasi dua arah dengan pelanggan, salah satunya dengan fitur chat. Selain itu, bisa menjangkau audiens dengan lebih cepat dan bisa diakses kapan saja, serta biayanya sangat rendah,” jelas dia.

Untuk memaksimalkan medsos sebagai media promosi, Dedy memberikan sejumlah tips yakni melakukan riset klien, menetapkan target atau tujuan bisnis, melakukan analisa kompetitor, membuat konten yang relevan dan menarik untuk diunggah di medsos dan mengunggahnya pada waktu yang tepat.

“Medsos tidak selamanya prime time. Berdasarkan penelitian kami di wilayah Sulawesi, ada dua prime time, yaitu pagi jam 08.00-11.00 dan malam jam 19.00-22.00. Itu jam sibuk-sibuknya orang mengakses medsos,” bebernya.

Erviana Hasan menjelaskan, selain media sosial, e-commerce saat ini juga menjadi tren dan bisa dimanfaatkan untuk memasarkan produk.

Untuk pebisnis pemula, dia menyarankan untuk memahami jenis-jenis e-commerce, cara penggunaan dan metode pembayarannya, serta cermat mengakses fitur-fitur yang ada di dalamnya.

Baca juga: Tingkatkan Layanan kepada Masyarakat, ASN Dituntut Memiliki Kemampuan Literasi Digital

Erviana juga menyampaikan beberapa strategi promosi di e-commerce, diantaranya dengan menampilkan foto produk yang menarik dan asli, memberikan keterangan yang jelas dan jujur, pelayanan menarik, memberikan reward untuk pelanggan, menawarkan harga terbaik dan promo menarik, serta harga dan kualitas yang sebanding.

“Pastikan juga untuk selalu terhubung langsung dengan konsumen. Memanfaatkan kehadiran konsumen, misalnya dengan mengadakan give away melalui media sosial,” saran dia.

Dia menambahkan, dalam berpromosi di e-commerce juga terkadang menemui kendala, mulai dari kendala jaringan hingga kejahatan siber atau penipuan.

“Untuk mengatasinya, maksimalkan kecakapan digital kita dan usahakan kita tidak melakukan penjualan barang-barang palsu,” tandasnya.

Rachel Octavia menyoroti pentingnya branding, yaitu usaha membangun citra suatu produk sehingga menarik dan melekat di benak konsumen.

Dia menerangkan, branding bertujuan untuk membangun citra positif dan reputasi perusahaan agar baik di mata konsumen.

Baca juga: Pegiat Literasi Digital: Hargai Karya Cipta Orang Lain dengan Menyebutkan Sumber Asli di Dunia Maya

Dengan kata lain, branding merupakan bentuk komunikasi merek dengan konsumen yang menjadi sasarannya.

“Tujuan utama dari suatu branding adalah untuk mengenalkan merek atau produk, karena produk kita bukan satu-satunya di pasar, sehingga harus dikenalkan,” tuturnya.

Untuk membangun brand atau merek di era digital, Rachel memaparkan beberapa strategi, yaitu memahami branding, memenuhi elemen branding, dan menentukan target pasar.

Selain itu juga menerapkan strategi digital branding, mulai dari menggunakan influencer atau KOL (Key Opinion Leaders), medsos, Google Bisnisku, SEM (Search Engine Marketing), Email marketing, hingga TikTok.

“Kalau kita tidak memberikan cerita terhadap brand kita, maka orang lain yang akan membuat cerita tentang brand kita. Jadi, sebelum itu terjadi sebaiknya kita membuat dulu, kita mau menceritakan brand kita itu seperti apa? Untuk itu, pahami perangkat digital dan optimalkan penggunaannya,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini