Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menargetkan transaksi pameran mebel dan kerajinan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022 mencapai 150 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur mengatakan, angka tersebut memang tidak sebesar pada 2019, di mana IFEX digelar secara offline.
"Soal transaksi tidak se-ambisius Maret 2019, kita lakukan analisa, kita minta kecil saja 150 juta dolar AS," ujarnya dalam konferensi pers di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Pameran Industri Mebel dan Kerajinan IFEX 2022 Resmi Dibuka Hari Ini di JIExpo
Sementara itu, angka transaksi pada 2019 memang lebih besar yakni 300 juta dolar AS dengan follow up hingga senilai 500 juta dolar AS.
"Tetapi, follow up setelah pameran (2022) ini bisa 500 juta dolar AS. Kalau follow up transaksi saat pameran 2019 sebesar 900 juta dolar AS," kata Sobur.
Sementara itu, Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menilai, HIMKI mengambil keputusan bagus untuk menggelar pameran Agustus ini.
"Selama tren pameran IFEX tidak pernah di Agustus. Ini pertama kali dan hasilnya memuaskan, ada sekira 3.800 buyer, sebuah capaian tidak mudah," katanya.
Sekadar informasi, IFEX merupakan pameran industri terbesar yang rutin diselenggarakan oleh HIMKI dan Dyandra Promosindo.
Setelah sempat absen diselenggarakan secara offline, tahun ini IFEX kembali hadir secara langsung bagi buyers dan visitors internasional.
Baca juga: IFEX 2022: Peluang Industri Furnitur & Kerajinan Target Pasar Potensial Baru
Pameran tahun ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta pameran dan mencatatkan 3.800 buyers teregistrasi.
HIMKI dan Dyandra Promosindo berkomitmen untuk mendukung furnitur dan kerajinan Indonesia dan memperkenalkannya ke pasar global.