News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bikin Kesepakatan di Bali, Belasan Pemimpin Industri Umumkan Aliansi untuk Dekarbonisasi

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Aliansi mendorong aksi untuk dekarbonisasi rantai nilai industri, dan meningkatkan pemahaman akan solusi berbasis energi terbarukan dan pengadopsiannya oleh industri

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - International Renewable Energy Agency (IRENA), mitra co-founding Siemens Energy dan 13 perusahaan di semua sektor industri telah meluncurkan Alliance for Industry Decarbonization atau Aliansi untuk Dekarbonisasi Industri global.

Aliansi baru ini bertujuan untuk mengakselerasi ambisi-ambisi net-zero dan dekarbonisasi rantai nilai industri dalam upaya mencapai target-target iklim dari Paris Agreement.

Anggota Aliansi untuk Dekarbonisasi Industri adalah Mitra Co-founding Siemens Energy, Enel Green Power, TAQA Arabia, Eni, Technip Energies, EDF Renewables, JSW, Tata Steel, Sable Chemicals, Tatanga Energy, Roland Berger, Repsol, Equinor dan TAQA.

Baca juga: BAIA 2022 Greenovator Tantang Periset Kembangkan Teknologi Dekarbonisasi untuk Energi Bersih

Francesco La Camera, Director-General International Renewable Energy Agency (IRENA) mengatakan, aliansi ini diciptakan untuk mencapai target-target net-zero di masing-masing negara dengan lebih cepat.

"Juga mendorong aksi untuk dekarbonisasi rantai nilai industri, dan meningkatkan pemahaman akan solusi berbasis energi terbarukan dan pengadopsiannya oleh industri," kata Francesco La Camera dalam keterangannya, Selasa (6/9/2022).

Aliansi ini, kata dia juga akan memperkuat dialog dan aksi koordinasi oleh para pemangku kepentingan industri dari sektor publik dan swasta.

Koalisi baru ini secara resmi diluncurkan dengan mengadopsi Bali Declaration yang dihadiri oleh Director-General IRENA, Francesco la Camera, dan Executive Board Member Siemens Energy, Karim Amin, dalam ajang Investment Forum on Energy Transitions IRENA di Bali, Indonesia.

Co-founder Siemens Energy telah menjadi pendorong utama pendirian Aliansi ini dan akan menjadi co-chair kepemimpinan Aliansi.

Baca juga: Pertemuan Para Menteri Lingkungan dan Iklim G20 Sepakati Chair Summary

Pertemuan pertama Aliansi direncanakan akan diselenggarakan di COP27 di Sharm El Sheikh, Mesir.

Partisipasi industri-industri terkemuka ini bisa memberikan peluang bisnis bagi industrialisasi ramah lingkungan (green industrialization) dan menyoroti pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan strategi dan berbagi praktik terbaik untuk mengurangi emisi industri.

Francesco La Camera mengatakan, sekitar 25 persen PDB global dihasilkan oleh sektor industri, yang juga menghasilkan 28 persen dari emisi GHG.

"Kemitraan berbasis dialog dan aksi sangat penting bagi para pemangku kepentingan industri untuk menjawab tantangan dan peluang dari transisi energi bersih," katanya.

Platform multi-stakeholder memungkinkan pertukaran dan kolaborasi tersebut bisa mengakselerasi aksi iklim global.

Baca juga: Pandemi Memperparah Kendala Fiskal Upaya Dekarbonisasi Negara-negara Menengah ke Bawah

Dikatakannya, aliansi ini mewakili komitmen yang semakin besar dari industri global untuk mengambil tindakan dekarbonisasi dan membuka peluang yang datang bersama dengan industrialisasi hijau melalui teknologi energi terbarukan dan teknologi- terkait transisi lainnya seperti hidrogen hijau.

“Kita harus segera memangkas emisi gas rumah kaca jika kita ingin mengatasi perubahan iklim. Bertanggung jawab atas lebih dari seperempat emisi global, sektor industri adalah penghasil emisi terbesar kedua dan membutuhkan dekarbonisasi cepat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini