News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Harga Emas Diprediksi Gila-gilaan Jika Israel Serang Iran, Sudah Naik 45,93 Persen Tahun Ini

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga emas di perdagangan pasar dunia kembali mencetak rekor baru, melonjak tajam hingga 2.621 dolar AS per troy ons, Minggu (22/9/2024).

 

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Harga emas terus meningkat di tengah situasi perekonomian global yang diliputi dengan ketidakpastian akibat perang di Ukraina dan Timur Tengah.

Harga emas diperkirakan dapat mencapai $3.000 per ons pada akhir tahun 2024 atau lebih cepat setelah dalam kurun waktu beberapa bulan harganya naik.

GoldPrice.org mencatat harga satu ons emas telah meningkat sebesar 45,93 persen selama setahun terakhir.

Dan harganya meningkat  6,58 persen bahkan dalam 30 hari terakhir.

Harga emas per sore ini, Selasa (8/10/2024) yakni $ 2.651,69 per ons (31,1 gram) atau Rp 41.578.499 (kurs Rp 15.680,00).

Para  ahli percaya harganya akan naik ke rekor $3.000 sebelum akhir tahun 2024.

"Pada bulan Maret 2024, harga emas mencapai $2.070 dan meskipun enam bulan terakhir mengalami penurunan dan penurunan, harga emas terus naik," kata Nick Fulton, mitra pengelola di USA Pawn kepada Newsweek.

"Ketika kami melihat harga emas $2.600 per ons, saya pikir $2.800 pada akhir tahun. Sekarang? Kita bisa melihat harga emas $3.000 per ons terjadi dalam jangka waktu 30 hari."

Penyebab Harga Emas Naik

Melonjaknya harga emas dapat disebabkan  beberapa faktor.

Diantaranya penurunan suku bunga baru-baru ini oleh Federal Reserve, daya tarik baru bagi investor,  dan perang di Ukraina serta di Timur Tengah.

Emas dianggap sebagai investasi yang aman terutama pada saat terjadi konflik geopolitik.

Lonjakan harga emas selama masa pergolakan geopolitik yang signifikan bukanlah sesuatu yang mengejutkan,.

Michael Martin, wakil presiden strategi pasar di TradingBlock, mengatakan konflik yang sedang berlangsung seperti perang di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah telah mendorong investor beralih ke aset safe haven (aman) seperti emas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini