News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Dunia

Menko Airlangga: Inflasi Turki 80 Persen, Indonesia 4,69 Persen

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat Airlangga Hartarto menyatakan, inflasi kini jadi musuh dunia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat Airlangga Hartarto menyatakan, inflasi kini jadi musuh dunia.

Sebab, angka inflasi di beberapa negara terus merangkak naik ke level tertinggi, termasuk Amerika Serikat (AS) 8,3 persen, Uni Eropa 9,7 persen, dan yang tertinggi Turki 80 persen pada Agustus 2022.

"Tentu kita tidak ingin mencontoh Turki, tapi Indonesia inflasi 4,69 persen (pada Agustus 2022). Bedanya pada saat 4,69 persen ini, transmisi inflasi impornya belum masuk karena kita masih disubsidi," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Rabu (14/9/2022).

Karena itu, pemerintah akan terus menjaga angka inflasi di tanah air dengan terus menjaga harga-harga komoditas yang jadi pendorong inflasi.

Baca juga: Inflasi AS Melambat Jadi 8,3 Persen di Bulan Agustus   

Beberapa komoditas itu, antara lain bawang, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, daging, dan khusus yang di inflasi administered price adalah tarif angkutan.

Sementara itu, Airlangga melihat beberapa daerah dari 27 provinsi masih tinggi dari sisi inflasi, di antaranya Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, Papua Bali, Bangka Belitung, Aceh, dan Sulawesi Tengah.

"Ini adalah kelompok yang tinggi di atas nasional 4,69 persen," katanya.

Sedangkan, yang di bawah nasional itu adalah Provinsi Banten, Kalimantan Barat, Gorontalo, Maluku Utara, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Papua Barat.

"Kemarin, seluruh daerah yang tertinggi dan terendah sudah diundang ke Istana oleh Bapak Presiden untuk diingatkan. Jadi, ini Bapak Presiden meminta agar di detailkan," pungkas Airlangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini