News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

Benarkah Konsumsi Pertalite Makin Boros Usai Harga Naik? Begini Penjelasan Pertamina

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengendara roda dua antre mengisi motornya dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022). Heboh kualitas Pertalite disebut makin boros setelah mengalami kenaikan harga.

Sebelumnya, keluhan pengguna BBM jenis RON 90 atau Pertalite ramai di media sosial. Mereka mengaluhkan Pertalite yang semakin boros usai kenaikan harga pada 3 September lalu.

"Boros banget ga sii. ngisi 15k biasanya awet, sekarang boros banget dan cuma dikit," tulis akun @Askrlfess, Senin (19/9/2022).

"Iyes boros! Biasa full berkurang satu strip tuh dalam 2 minggu pas dipake kemana2, ini cuma bolak balik nganterin sekolah adek aja udh 2 strip dalam seminggu edan," tulis akun@zeamayszu, Senin (19/9/2022).

"Lahhh baru diomongin tadi sama Ayah, dia yang biasanya 1 lt buat 3 hari sekarang cuma 2 hari. Sebelum naik biasanya seminggu habis 50k, sekarang nyampe 100k," kata akun @antarasemesta, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Harga BBM Jenis Pertalite Bisa Turun, Menteri ESDM: Kalau Harga Minyak Membaik, Insyaallah Turun

Harga Pertalite Naik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan harga BBM bersubsidi telah disesuaikan.

"Antara lain Pertalite, dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter," kata Arifin dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

Kemudian, lanjut Arifin, yakni BBM jenis Solar Subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.

Petugas mengisikan BBM jenis Pertalite di SPBU Jalan Bandung, Kota Malang, Jawa Timur, usai Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (3/9/2022) siang. SPBU Jalan Bandung, Kota Malang, sempat menghentikan beberapa saat penjualanya sebelum Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM yakni BBM jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

Tak hanya BBM bersubsidi, Arifin mengatakan BBM nonsubsidi juga mengalami penyesuaian harga.

"Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter," kata Arifin.

"Ini berlaku satu jam sejak saat penyesuaian harga saat ini, jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB. Terima kasih," pungkas Arifin.

Baca juga: Ekonom Sebut Narasi BBM Subsidi Salah Sasaran Tidak Tepat, Masyarakat Tetap Beli Pertalite

Adanya kabar tersebut, Pertamina memastikan ketersediaan stok Pertalite dan Solar, serta proses distribusinya ke SPBU berjalan dengan maksimal di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting melanjutkan, selain meningkatnya konsumsi, mengatakan bahwa menjaga stok dan penyaluran Pertalite dan Solar menjadi sangat penting mengingat saat ini konsumsinya sekitar 85 persen dari total konsumsi BBM nasional.

“Jadi saat ini kondisinya adalah sebuah kombinasi, yakni meningkatnya rata-rata konsumsi harian masyarakat serta tingginya porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional," ucap Irto di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini