Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan, Life Cycle Assessment (LCA) penting, karena ini di masa depan akan menjadi keharusan dan persyaratan untuk produk dan proses mineral untuk baterai.
Direktur Bidang Koordinasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan, LCA akan diselesaikan ke negara maju, khususnya Eropa, di mana mereka akan membutuhkannya.
"Pada Life Cycle Assesment, saya pikir idenya adalah menghitung seluruh emisi, seluruh proses di sini yang digunakan atau dilakukan untuk menghasilkan mineral," ujarnya dalam talkshow "The Advantage of Implementing Life Cycle Assesment in Mining Industry", Senin (26/9/2022).
Baca juga: Bahlil Lahadalia Optimistis Target Investasi Rp 1.200 Triliun pada 2022 Tercapai
Proses tersebut, yakni mulai dari sisi penambangan, hingga misalnya menjadi prekursor, stainless steel, dan menjadi baterai.
"Jadi, mereka akan menghitung seluruh emisi yang menghasilkan dampak lingkungan yang dihasilkan karena proses ini di sini," kata Septian.
Kendati demikian, menurutnya banyak perdebatan dan argumentasi mengapa LCA ini menjadi penting, terutama di Benua Biru.
"Karena di Eropa misalnya, mereka menyebutkan bahwa Anda tahu, karena baterai atau nikel Anda diproses melalui batu bara, daripada sebenarnya menghemat emisi dibandingkan dengan mesin pembakaran. Saat nikel ini keluar di baterai tidak setinggi yang Anda tahu, jika nikel diproses misalnya atau bentuk energi terbarukan lainnya, jadiini sangat penting ya," pungkasnya.