Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Saham perusahaan teknologi mengalami kerugian besar pada perdagangan Kamis (29/9/2022), menyeret banyak saham AS lainnya turun bersama mereka, setelah analis di Bank of America menurunkan peringkat saham Apple.
Saham teknologi tergelincir sepanjang tahun ini karena investor berbondong-bondong beralih ke aset investasi yang lebih defensif untuk menghadapi kenaikan suku bunga.
Dikutip dari CNBC, indeks Nasdaq Composite yang sarat teknologi turun 2,8 persen pada Kamis kemarin, menjadi penurunan harian tertajam sejak 13 September 2022, sementara indeks S&P 500 jatuh 2,1 persen.
Baca juga: Saham Apple Anjlok di Tengah Kekhawatiran Melambatnya Permintaan iPhone 14
Saham Apple turun hampir 5 persen karena analis di Bank of America yang dipimpin Wamsi Mohan mengubah peringkat produsen iPhone ini dari "rekomendasi beli" menjadi "netral".
Para analis menunjukkan beberapa risiko, termasuk melemahnya siklus pembelian iPhone 14 yang dirilis Apple bulan ini.
Satu hari sebelumnya, sebuah laporan mengungkapkan Apple membatalkan rencananya untuk meningkatkan produksi iPhone sebesar 6 juta unit di paruh kedua tahun ini.
Saham Apple sekarang bernilai 20 persen lebih rendah dari pada akhir tahun 2021, sementara Nasdaq turun 31 persen dibandingkan periode yang sama.
Sedangkan Microsoft, perusahaan teknologi dengan valuasi pasar terbesar, mendapat pukulan paling ringan.
Saham raksasa teknologi ini mengakhiri sesi perdagangan Kamis kemarin dengan penurunan sekitar 1,5 persen.
Saham perusahaan induk Google, Alphabet turun 2,6 persen, saham Meta Platforms turun 3,7 persen, Amazon turun 2,7 persen, dan Tesla terkoreksi 6,8 persen.
Saham perusahaan teknologi lainnya juga mengikuti tren penurunan, seperti Coinbase terkoreksi hampir 8 persen, Shopify turun 8,45 persen, Rivian turun 7,9 persen dan Roblox jatuh 7 persen.