Menurut Arsjad Rasjid, dengan pendampingan intensif menggunakan teknologi, terjadi ekspansi penanaman lima kali, dari satu hektar menjadi lima hektar dan menghasilkan kenaikan pemasaran dua kali lipat.
Keuntungan petani yang semula mencapai Rp30 juta per hektar meningkat menjadi Rp 60 juta per hektar.
“Untuk mendorong terjadinya kolaborasi inklusif serupa, KADIN Indonesia menghadirkan inovasi Wiki-Wirausaha, yaitu platform yang menjembatani terjadinya kemitraan antara pelaku UMKM, para pengusaha, dan lembaga atau institusi keuangan yang siap membantu UMKM untuk naik kelas. Kami yakin, kolaborasi yang diharapkan seperti yang ditekankan dalam forum-forum B20 dan G20 akan terus direalisasikan melalui platform ini,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Arsjad Rasjid mengapresiasi komitmen pemerintah dalam mendorong kepastian hukum dan kemudahan berusaha bagi pelaku UMKM.
Dengan diperbolehkannya perusahaan perseorangan, menurut Arsjad Rasjid hal itu sangat mempermudah para pelaku UMKM yang rata rata dirintis individual untuk mendapat legalisasi. Formalisasi usaha tersebut merupakan modal utama pengembangan usaha UMKM, karena menjadi persyaratan mutlak dalam memperoleh modal kerja. Dia juga mengapresiasi pemberian insentif Super Tax Deduction bagi dunia industri yang terlibat dalam pendidikan vokasi untuk UMKM.
Baca juga: Didampingi Ketua Kadin, Presiden Jokowi Luncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif UMKM Naik Kelas
Pada acara yang juga dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, Yasonna Laoly, juga digelar penandatanganan nota kesepahaman antara KADIN Indonesia dengan sejumlah kementerian.