Sebab awalnya bisnis yang dijalankan secara luring ini dapat menjangkau konsumen yang dapat membeli online.
“Tentunya kami dengan digital marketing bisa menjangkau konsumen yang awalnya tidak bisa kami jangkau dengan pemasaran offline,” ujarnya.
Atas capaiannya itu, Yosi pun bersyukur serta mengapresiasi gerakan yang dilakukan Kominfo yang telah memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM di Desa Sukarara, Lombok Tengah ini.
Baca juga: Di Era Sekarang, Pelaku Bisnis Dituntut Memahami Pemasaran Digital
“Itu alhamdulillah kami berterima kasih sekali kepada Kominfo karena telah melatih kami emak-emak yang gaptek, alhamdulillah menjadi melek digital.”
“Dan alhamdulillah juga omzet kami bsisa meningkat karena pelatihan digital marketing dari Bakti,” ucap Yosi.
Untuk diketahui, pemerintah terus mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Satu di antara sederet langkah dorongan itu diberikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi di semua daerah di Indonesia, tak terkecuali di wilayah terdepan, tertinggal dan terluar atau 3T.
Itu pula sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan pada saat rapat kabinet terbatas tanggal 3 Agustus 2020, yang salah satunya adalah untuk segera melakukan percepatan perluasan akses infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menindaklanjuti dengan melaksanakan perencanaan program pembangunan BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) di lokasi-lokasi yang belum terlayani dengan sinyal 4G.
Baca juga: Mendag Zulkifli: Pemasaran Digital Bantu Perusahaan Bertahan di Tengah Krisis Pandemi
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menilai kehadiran BTS 4G berperanan penting bukan hanya memberikan dampak pada inklusivitas, namun juga multiplier effect pada variabel-variabel ekonomi lainnya.