News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Direktur CBA Ingatkan Pemerintah Jangan Terlena Usai Ekonomi RI Dipuji IMF

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor pusat IMF. Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengingatkan pemerintah agar tidak terlena dengan kondisi ekonomi Indonesia yang mendapat pujian dari International Monetary Fund (IMF).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengingatkan pemerintah agar tidak terlena dengan kondisi ekonomi Indonesia yang mendapat pujian dari International Monetary Fund (IMF).

Menurut Uchok Sky, tantangan ke depan akan lebih berat dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang makin memperberat beban APBN. 

"Badai ekonomi makin mendekat, ketika lemahnya rupiah akan membebani APBN kita," terangnya kepada wartawan, Senin (17/10/2022).

Baca juga: Kondisi Ekonomi Indonesia Dinilai Masih Bisa Bertahan Hadapi Ancaman Resesi Global

Indonesia, kata dia, masih menggunakan dolar AS untuk membayar hutang luar negeri dan keperluan lain. 

Ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS, maka akan semakin bertambah besaran rupiah yang dikeluarkan.

"Karena ketika mau bayar utang dan bunga utang dalam bentuk dollar AS, akan naik tinggi dalam rupiah. Belanja impor bahan baku atau yang lain, akan tinggi dan mahal. Daya beli rakyat makin lemah, dan lama kelamaan, rupiah tidak laku lagi sebagai transakai jual beli dalam negeri sendiri," sambungnya.

Oleh sebab itu, Uchok menyarankan perencanaan APBN 2023 harus lebih memberi ruang pada sektor pertanian, perkebunan, dan pangan. 

Menurutnya, sektor lain patut untuk ditunda dahulu. Ia menambahkan alokasi belanja negara untuk alutsista di TNI dan Polri juga patut dialihkan untuk kemandirian pangan dan energi.

"Perencanaan APBN ke depan, harus banyak pertanian dan perkebunan untuk menanam pangan. Tolong tinggal proyek IKN, atau APBN 2023 naik jadi Rp3.050 triliun," ungkapnya.

Baca juga: Ancaman Resesi Global Mengintai, Erick Thohir PeDe Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5 persen

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia terhitung masih lebih tahan banting dari krisis ekonomi yang kini terjadi di tingkat global dibanding banyak negara lain.

Menko Airlangga menjelaskan bahwa beberapa lembaga pemeringkat seperti S&P dan lain-lain melihat ekonomi Indonesia relatif stabil di tengah banyak negara ratingnya turun. 

“Ini sekali lagi menunjukkan fundamental ekonomi kuat dan dari keuangan, utang, fiskal dan moneter cukup prudent," kata dia. 

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pelemahan nilai rupiah, namun masih banyak negara lain yang terdepresi lebih dalam. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini