Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda dengan Generasi X yang lahir di tahun 1965-1980 dan gemar berinvestasi di sektor properti ataupun emas, generasi Milenial dan Gen Z lebih tertarik berinvestasi di aset kripto atau mata uang digital.
Aset kripto bisa menjadi alat tukar untuk transaksi yang dilakukan secara online dan setiap orang dapat mengakses mata uangnya melalui internet dari komputer atau ponsel pintar (smartphone).
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bandung, Shobirin Hamid mengatakan, investasi yang melibatkan teknologi seperti fintech, Venture Capital, ataupun teknologi blockchain justru semakin menarik bagi anak muda.
"Yang saya dengar dan saya diskusi dengan kaum milenial, karena ketertarikan mereka dengan digital teknologi ini, awalnya seperti itu. Hampir semuanya karena kedekatannya dengan teknologi," ucap Shobirin belum lama ini.
Ia melanjutkan, dari model game online yang terus berkembang belakangan ini, pemain dapat memperoleh pendapatan dengan bermain game.
Pemain akan mendapatkan aset di dalam game. Bentuknya bisa apa saja, seperti aset kripto contohnya.
Baca juga: Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging untuk Raup Cuan di Investasi Kripto
"Kemudian mereka hanya berangkat menggunakan game, tapi mereka dengan digital teknologi ini mendapatkan uang. Itulah makanya teman-teman muda masuk ke investasi di bidang ini. apalagi ini mendapatkan uang lebih gampang," papar Shobirin.
"Jadi, kita enggak usah keluar mencari market dan menjajakan barang-barang, kecenderungan anak milenial kan seperti itu lebih asik dengan dirinya sendiri. Tak hanya menikmati, tetapi juga mencari nilai baru dan mencari uang," sambungnya.
Baca juga: Baru Mulai Investasi Kripto? Gunakan Dollar Cost Averaging untuk Mengurangi Risiko!
Berdasarkan catatan Shobirin, dari seluruh wilayah atau kota di Indonesia, Bandung dan Bali menjadi kota yang memiliki jumlah pelaku usaha kripto terbesar.
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bandung mengambil peran penting dan strategis demi
Untuk mendorong kemajuan ekosistem aset kripto di Indonesia, Kadin Bandung melakukan kerjasama strategis dengan sebuah bursa aset kripto global asal Singapura, Coinstore.
Baca juga: Baru Mulai Investasi Kripto? Gunakan Dollar Cost Averaging untuk Mengurangi Risiko!
Tujuannya untuk melakukan pendampingan bagi para pelaku usaha aset kripto untuk dapat berkembang di pasar global.
Program kerjasama dimulai dengan adanya acara Cryptalk 2022 yang diselenggarakan pada 18 Oktober 2022, yang bertempat di Ritz Carlton Jakarta.
"Dengan Coinstore ada misi yang ingin kita bawa. Pertama, edukasi dan literasi. Ini tidak hanya untuk Kadin, tetapi juga semua publik. Minimal Jawa Barat dan Kota Bandung," papar Shobirin.
"Kedua, selain mengedukasi, adalah membawa kripto project yang ada di Bandung khususnya di Jawa barat bisa bermain di kancah Global. Coinstore ini kan yang punya jalannya," pungkasnya.