News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita terbaru Erick Thohir

Anak Kopi, Yuk Kenalan dengan Program PMO Kopi Nusantara Inisiasi Kementerian BUMN!

Penulis: Muhammad Fitrah Habibullah
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eksportir kopi asal Indonesia, CATUR Coffee Company meneken kontrak ekspor kopi ke Biji Kakao Trading senilai 1,5 juta dolar AS atau Rp 22 miliar di Pameran Pasar Kopi yang diselenggarakan di Amsterdam, Belanda, pada 1-7 September 2022

TRIBUNNEWS.COM - Siapa pun setuju kalau kopi adalah minuman favorit sebagian besar generasi muda. Kehadiran warung kopi hingga kafe kekinian  telah marak dijumpai di mana-mana dengan pilihan menu kopi yang kian beragam.

Apalagi, kopi yang dinikmati adalah kopi asli yang diproduksi di Indonesia dengan cita rasa otentik. Nah, berbicara soal kopi, kamu pasti tahu, kan, kalau Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia?

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi di Indonesia terus menanjak tiap tahunnya. Pada 2021, produksi kopi dalam negeri naik menjadi 765 ton setahun meningkat dari tahun 2020 yang berjumlah 753 ton.

Tak hanya dikonsumsi di dalam negeri, kopi juga jadi komoditas unggulan dengan nilai ekspor tinggi yang naik setiap tahun. Sebagai contoh, Amerika Serikat jadi negara paling banyak mengimpor kopi dalam negeri dengan nilai mencapai 849 juta dolar pada tahun 2021 lalu, lho!

Apa sih yang membuat kopi Indonesia jadi favorit di dalam maupun luar negeri? Salah satu keunggulannya adalah jenis kopinya yang beragam. Meski umumnya petani kopi hanya menanam dua jenis, robusta dan arabika, biji kopi di Indonesia bisa ditanam di berbagai provinsi.

Hasilnya, banyak jenis kopi asal daerah dengan cita rasa masing-masing. Misalnya, kopi Gayo dari Aceh, kopi Sidikalang dari Sumatera Utara, dan kopi Koya asli Manado, Sulawesi Utara.

Erick Thohir dukung penuh industri kopi nasional lewat PMO Kopi Nusantara

Melihat potensi kopi sebagai komoditas utama yang menjanjikan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Kementerian BUMN menginisiasi program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara.

Erick mengatakan, melalui PMO Kopi Nusantara Kementerian BUMN berupaya membangun ekosistem yang mengutamakan petani dan mendukung penuh kebangkitan industri kopi nasional.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas biji kopi lokal agar bisa diterima di masyarakat dalam dan luar negeri.

PMO Kopi Nusantara juga hadir sebagai bagian dari program Makmur komoditas kopi yang memberikan akses untuk finansial, pendampingan, jaminan gagal panen dan pasar. Inisiasi ini melibatkan unsur perusahaan BUMN, swasta nasional, asosiasi, dan lembaga research and development (R&D).

“Tujuan akhir kami adalah kesejahteraan para petani. Ini sejak awal saya meminta BUMN bangun ekosistem di mana BUMN tidak boleh menomorduakan petani,” ujar Erick.

Sejak diluncurkan pada Januari 2022, PMO Kopi Nusantara telah berhasil memberikan dampak bagi kemajuan komoditas kopi di Indonesia.

PMO Kopi Nusantara juga sudah menjalankan pilot projects yang tersebar di enam provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Aceh dan telah memanfaatkan total lebih dari 7 ribu hektare lahan dengan melibatkan lebih dari 4 ribu petani sebagai garda terdepan dalam alur produksi kopi. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini