Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM meyakini kinerja usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan mengalami pertumbuhan positif dan menjadi penolong Indonesia di tengah ancaman resesi global.
Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Eddy Satria mengatakan, hal tersebut dapat terjadi apabila para pelaku UMKM mampu mencermati peluang dan potensi-potensi yang ada.
Dirinya menjelaskan, tantangan yang bakal dihadapi Indonesia di tahun 2023 akan terjadi di sektor pangan dan energi.
Baca juga: Zulkifli Hasan Belajar Berdagang Sejak Usia 6 Tahun: Soal UMKM dan Pasar Saya Sangat Pengalaman
Karena di kedua sektor tersebut akan mengalami fluktuasi harga yang cenderung tinggi, yang disebabkan adanya gangguan rantai pasok global.
"Adanya ancaman ini kita harus mandiri, ini justru peluang besar untuk UMKM kita untuk di kedua sektor tadi terutama di food supply change-nya untuk ikut mengamankan," ucap Eddy di The Kasablanka Hall Jakarta, (27/10/2022).
"Jadi UMKM akan menjadi ujung tombak, bagaimana energi dan food kita mampu diamankan melalui mata rantai yang mestinya tidak harus terhubung dengan asing," sambungnya.
Untuk menggenjot kinerja, lanjut Eddy, UMKM wajib memaksimalkan penggunaan teknologi digital dalam operasional bisnisnya.
Sementara itu, dari sisi Pemerintah, juga terus melakukan upaya-upaya dalam mengembangkan UMKM. Mulai dari bantuan pendampingan, pelatihan, hingga pembiayaan.
"Kami melakukan pelatihan, juga kita bantu untuk kredit usaha rakyat (KUR) ke daerah untuk memberikan pemahaman bahwa mereka bisa meminjam dana yang lebih murah dari standar bank komersil," papar Eddy.
Baca juga: Antarkan UMKM Naik Kelas, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Berbasis Ekonomi Kerakyatan
"Sedangkan untuk yang sudah bisa ekspor akan difasilitasi juga ada aktivitas ekspor bersama dengan bank-bank tertentu," pungkasnya.
Pihak swasta seperti Grup GoTo, juga turut berupaya mendorong pengembangan UMKM, melalui ekosistem yang telah disediakan.
Ekosistem GoTo terdiri dari layanan on-demand (mobilitas, pesan antar makanan dan logistik), e-commerce (marketplace pihak ketiga, instant commerce, interactive commerce dan rural commerce), serta financial technology (pembayaran, layanan keuangan dan solusi teknologi untuk pedagang) melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.
Upaya lain GoTo yakni menggelar Konferensi Maju Digital (KoMD) untuk para pegiat UMKM.
Sejumlah pakar dari berbagai bidang hadir dalam KoMD 2022 untuk berbagi pengalaman, berdiskusi dan memberikan pelatihan dalam rangkaian kelas yang dapat diikuti oleh pegiat UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi digital.
Konferensi berlangsung secara tatap muka (offline) di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta.
Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan mengatakan, Grup GoTo menghadirkan KoMD untuk mendorong kemajuan para mitra UMKM melalui program edukasi dan pemberdayaan berkelanjutan.
Baca juga: Gelar Workshop, Satgas UU Ciptaker Bahas Keberpihakan yang Diberikan Pemerintah untuk UMKM
“KoMD adalah konferensi UMKM nasional terbesar dari Grup GoTo untuk mendorong kapasitas pegiat UMKM Indonesia melalui berbagai inisiatif dan solusi teknologi, agar dapat terus beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha masa kini,” jelas Bayu.