News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nilai Tukar Rupiah

Rupiah Masih Berpotensi Melemah, Pengamat Ungkap Kemungkinan ke Level Rp 15.600 per Dolar AS

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan mengalami pelemahan pada Senin (31/10/2022), yakni ke level Rp 15.600.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan mengalami pelemahan pada Senin (31/10/2022), yakni ke level Rp 15.600.

Sebelumnya pada Jumat (28/10/2022) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.554

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, fluktuasi rupiah pada Senin masih terdampak sentimen adanya wacana Bank Sentral AS alias The Fed menaikkan suku bunga.

Baca juga: Jumat Pagi Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Berada di Level Rp 15.552

"Dalam perdagangan akhir pekan kemarin, mata uang rupiah ditutup menguat 13 point walaupun sebelumnya sempat menguat 35 point dilevel Rp15.554 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.567," ucap Ibrahim dalam analisanya kepada Tribunnews, (29/10/2022).

"Sedangkan untuk perdagangan Senin besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.530 hingga Rp15.600," sambungnya.

Pada perdagangan akhir pekan kemarin (28/10/2022), penguatan rupiah utamanya terbantu faktor internal.

Penguatan rupiah terbantu sentimen lagi laporan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada Kuartal III-2022, yang ternyata berada di luar ekspektasi atau tumbuh 2,6 persen.

Tentu saja, ini menandakan ekonomi Paman Sam telah pulih dari kontraksi ekonomi yang terjadi pada paruh pertama tahun ini.

Baca juga: Rupiah Masih Berpotensi Melemah di Pekan Depan, Ada di Level Rp 15.600 per Dolar AS

Membaiknya ekonomi AS memberikan gambaran bahwa resesi global kemungkinan hanya angin lalu dan akan memberikan dampak positif terhadap  perekonomian negara-negara emerging market termasuk Indonesia.

"Walaupun ekonomi AS membaik, namun Pemerintah dan Bank Indonesia tidak akan bersenang-senang dulu, namun masih tetap waspada dan terus memperkuat pondasi perekonomiannya," pungkas Ibrahim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini