Namun, ada negara-negara di zona euro yang inflasinya naik lebih dari 20 persen, termasuk Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Baca juga: Jelang Pengumuman BPS, Bank Indonesia Prediksi Inflasi Oktober 2022 di Level 5,8 Persen
Bank Sentral Eropa (ECB) yang target utamanya adalah mengendalikan inflasi, pada Kamis (27/10/2022) mengonfirmasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang dalam upaya untuk menurunkan inflasi.
Dalam sebuah pernyataan, ECB mengatakan telah membuat "kemajuan substansial" dalam menormalkan suku bunga di wilayah tersebut, namun pihaknya berharap "untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, untuk memastikan pengembalian inflasi tepat waktu ke target inflasi jangka menengah 2 persen.”
ECB memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk kedua kalinya berturut-turut pada pekan lalu.
Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan kemungkinan resesi di zona euro telah meningkat.
Data yang dirilis Senin juga menunjukkan angka produk domestik bruto (PDB) di kawasan euro pada kuartal ketiga mencapai 0,2 persen. Sementara di kuartal kedua, PDB naik 0,8 persen. Hanya Belgia, Latvia dan Austria yang mencatat tingkat PDB di bawah nol.
Sejauh ini, zona euro telah menghindari resesi, namun kawasan tersebut tidak dapat menyingkir dari perlambatan ekonomi. Beberapa ekonom memprediksi akan terjadi kontraksi PDB pada kuartal terakhir tahun ini.
Baca juga: Susul ECB, Sederet Bank Sentral Ini Lakukan Hawkish untuk Tekan Inflasi
Kepala ekonom Eropa di Capital Economics, Andrew Kenningham, mengatakan “peningkatan PDB zona euro pada kuartal ketiga tidak mengubah pandangan kami bahwa zona euro berada di puncak resesi.”
“Tetapi dengan inflasi yang melonjak hingga lebih dari 10 persen, ECB akan memprioritaskan stabilitas harga dan terus melanjutkan kenaikan suku bunga,” tambahnya.