Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah meluncurkan buku Penjaminan Pembiayaan Syariah ‘Penguatan UMKM melalui Penjaminan Syariah di acara perayaan milad perusahaan yang ke-10 di Jakarta, Selasa, 29 November 2022.
Buku setebal 112 halaman ini diterbitkan oleh IPB Press dan ditulis oleh lima praktisi industri penjaminan.
Mereka adalah Komisaris Utama Askrindo Syariah, Siti Marifah, Komisaris Askrindo Syariah yang juga Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Risiko Askrindo, Kun Wahyu Wardana, Plt. Direktur Utama Askrindo Syariah, Subagio Istiarno, Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Aviantono Yudihariadi dan Antoni Ludfi Arifin.
Baca juga: Triwulan III Asuransi Jasindo Kucurkan Rp 1,9 Triliun untuk Bayar Klaim
Komisaris Utama Askrindo Syariah, Siti Ma’rifah mengatakan, buku Penjaminan Pembiayaan Syariah ‘Penguatan UMKM melalui Penjaminan Syariah’ ini disusun berdasarkan pendekatan kajian literatur dan pengalaman praktik empiris penulis sebagai praktisi di bisnis penjaminan.
Dengan demikian, buku ini dapat menjadi asupan informasi mengenai dunia industri penjaminan kredit, khususnya penjaminan pembiayaan syariah.
"Penguatan UMKM dirasakan penting, karena UMKM banyak yang bisnisnya feasible, namun tidak bankable, ditambah lagi UMKM juga memiliki daya tahan yang kuat terhadap terpaan krisis ekomoni pada 1998 lalu dan pandemi Covid-19, namun mereka tetap mampu bertahan dalam kondisi turbulensi tersebut.
Sementara, pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank memerlukan agunan, di sinilah peran penjaminan pembiayaan syariah sebagai lembaga penjaminan, agar UMKM mampu mendapatkan dukungan pembiayaan dan bertumbuh," ujarnya.
Plt. Direktur Utama Askrindo Syariah, Subagio Istiarno mengatakan, perjalanan satu dekade Askrindo Syariah adalah pengalaman dan fase pembelajaran yang sangat berharga untuk bekal memasuki dekade berikutnya.
"Pasang surut usaha sudah kami jalani bersama dengan para mitra terbaik kami, kami yakin dalam menjalankan amanah untuk negeri, terus bersinergi dan tumbuh bersama," kata Subagio.
Subagio menjelaskan, selama satu dekade ini Askrindo Syariah telah mencatatkan rekor-rekor baru, menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang tumbuh signifikan, serta menerima berbagai penghargaan dari pemerintah maupun lembaga independen.
Dilihat dari total aset, 10 tahun lalu baru mencapai Rp 105,5 miliar, kini tumbuh menjadi Rp 2,1 triliun atau naik 2.000 persen pada posisi akhir Oktober 2022.
Baca juga: Kementan Imbau Petani Tapsel Jaga Lahan dengan Asuransi
"Imbal Jasa Kafalah (IJK) Bruto kami pada 2013 hanya Rp 8,3 miliar, namun hingga oktober 2022 kami telah mencatatkan sebesar Rp 831,9 miliar atau naik sekitar 1.000 persen dibandingkan 10 tahun lalu," bebernya.
Untuk ekuitas, hingga Oktober 2022 mencapai Rp 641,7 miliar dan laba bersih mencapai Rp 158,5 miliar. "Sepuluh tahun lalu laba bersih kami tidak sampai Rp 1 miliar yaitu hanya Rp 844 juta," ujarnya membandingkan.
Subagio menambahkan, meroketnya kinerja Askrindo Syariah adalah berkat dukungan mitra stategis perusahaan, pemegang saham dan seluruh stakeholder.