TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali terpuruk pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (6/12/2022).
Pada penutupan bursa kemarin, harga saham GOTO berada di level 115 turun 8 poin atau 6,50 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
Meski demikian, di tengah penurunan ini masih ada pihak yang ingin menguasai saham GOTO.
Baca juga: Harga Saham GoTo Merosot, Driver Gojek Kecewa
Pemerintah Singapura menjadi pihak yang menadah saham yang semakin terpuruk.
Dalam kondisi ini, investor ritel sebaiknya jual atau beli saham GOTO?
Selama perdagangan 5 hari terakhir, harga saham GOTO terakumulasi susut 44 poin atau 27,67 persen. Penurunan harga saham ini jelas menjadi kerugian besar bagi investor.
Namun disisi lain, penurunan harga saham GOTO menjadi peluang untuk mulai mengoleksinya. Hal ini seperti yang yang dilakukan pemerintah Singapura.
Pemerintah Singapura telah memanfaat kesempatan di tengah penurunan harga saham GOTO.
Saat harga saham GOTO melorot akibat dilanda aksi jual, pemerintah Singapura menadah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Jumlah saham GOTO yang diborong Pemerintah Singapura juga tidak sedikit. Per 2 Desember 2022, Pemerintah Singapura telah menguasai 68.710.744.883 miliar saham, atau setara 5,80 persen.
Baca juga: Harga Saham GOTO Ambles 69 Persen dari Harga IPO, Jadi Trending Topic Lagi di Twitter
Kepemilikan Pemerintah Singapura atas saham GOTO ini merujuk pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Desember 2022.
Lalu, adanya investor besar yang memborong saham GOTO tersebut, apa yang harus dilakukan investor ritel?
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya bilang, anjloknya harga saham GOTO seharusnya tidak membuat investor kapok investasi pada saham teknologi.
Soalnya, perusahaan teknologi di luar Indonesia masih mampu mencetak profit dan sahamnya bisa ramai, tapi memang perlu waktu untuk mencapai itu.
Apalagi saham teknologi di Indonesia masih baru dan perlu waktu.
Baca juga: Harga Saham GOTO Ambles 69 Persen dari Harga IPO, Jadi Trending Topic Lagi di Twitter
"Jadi saham-saham teknologi memang sudah karakternya fluktuatif, investor yang dari awal perlu mempersiapkan diri untuk investasi jangka panjang," ucap Cheril.
Cheril menyebut tahun 2022 ini memang merupakan tahun kelam bagi sektor teknologi. Namun secara jangka panjang masih menjanjikan mengingat digitalisasi semakin luas.
Memang bukan menjadi yang IPO terburuk sepanjang 2022. Kalau dibandingkan dengan 54 perusahaan lainnya, GOTO menduduki peringkat ketiga. Posisi pertama dipegang NANO dengan anjlok 73 persen dan OLIV turun 72%.
Baca juga: Saham GOTO dan TLKM Anjlok di Selasa Siang, IHSG Merosot 1,39 Persen ke 6.889
"Namun koreksi harga GOTO menjadi pusat perhatian investor karena bobotnya yang sangat besar untuk penurunan IHSG," kata Cheril.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan mengungkapkan saat ini saham GOTO sedang dilanda aksi jual.
"Tapi sepertinya hal ini tidak mencerminkan fundamentalnya dan hanya fear semata," kata Farras.
Hanya saja, dampak dari maraknya aksi jual ini bisa terus menerus harga saham GOTO.
Menurut Farras, jika harga saham GOTO di bawah level Rp 100, maka secara valuasi akan lebih murah daripada PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
Itulah rekomendasi saham GOTO untuk perdagangan hari ini, Rabu 7 Desember 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham GOTO di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
GOTO Akan Gelar Public Expose
GOTO berencana menggelar paparan publik insidentil atau public expose (PE) insidentil pada Kamis (8/12/2022).
Sekretaris Perusahaan R. A. Koesoemohadiani menerangkan paparan publik ini merupakan pernyataan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), yang merujuk pada surat BEI nomor S-10351/BEI.PP3/12-2022.
"Publik ekspose insidental Perseroan akan diselenggarakan secara virtual pada 8 Desember 2022 pukul 14:00 sampai 15:30 Waktu Indonesia Barat (WIB)," paparnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (6/12).
Paparan publik ini akan dihadiri oleh direksi GOTO. Investor yang ingin mengikuti paparan publik juga bisa menyaksikan secara langsung di YouTube Gojek Indonesia, Tokopedia dan GoTo Financial.
Dalam public expose insidentil nanti, GOTO akan memaparkan kinerja operasional dan keuangan per kuartal III-2022 dan informasi terkini tentang perseroan.
Asal tahu saja, saham GOTO telah anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) selama 7 hari bursa berturut-turut. Hari ini, GOTO ambles 6,50% ke posisi Rp 115 per saham.
Jika dibandingkan dengan harga initial public offering (IPO) di harga Rp 338 per saham, maka saham emiten teknologi ini sudah ambles 65,97%. Kapitalisasi pasar GOTO pun ikut menciut menjadi Rp 136,20 triliun dari Rp 400,31 triliun saat listing.
Baca Juga: Beda Nasib, Ini Harga Saham BUKA & GOTO di Perdagangan Bursa Selasa (6/12)
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna bilang pergerakan harga saham merupakan refleksi dari mekanisme pasar.
Dia menyebut tindakan BEI atas pergerakan harga saham suatu Perusahaan Tercatat akan ditentukan apabila terdapat indikasi ketidakwajaran dari pergerakan saham tersebut.
"Apabila terdapat indikasi tersebut, Bursa dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan permintaan penjelasan bahkan melakukan suspensi saham," ucap Nyoman, Senin (5/12).
(Kontan/Ridwan Nanda Mulyana/Tedy Gumilar/Yuliana Hema/Adi Wikanto/Yuliana Hema)