Penurunan ini juga menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah 0,62 persen atau 43 poin ke 6.775.
Dari 11 indeks sektoral, hanya satu sektor yang menguat. Sektor barang baku menanjak 0,31 persen di awal perdagangan.
Sementara sektor teknologi kembali memimpin pelemahan 0,89 persen. Sektor kesehatan melorot 0,79 persen. Sektor barang konsumsi primer tergerus 0,64%.
Sektor energi terpangkas 0,61%. Sektor barang konsumsi nonprimer melemah 0,47%. Sektor transpotasi dan logistik turun 0,50%.
Baca juga: Harga Saham Merosot, Direksi GOTO Bakal Paparkan Hal Ini Saat Public Expose Besok
Sektor perindustrian melemah 0,35%. Sektor keuangan turun 0,32%. Sektor infrastruktur turun 0,29%.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 2,83%
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 1,65%
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 1,56%
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) -6,54%
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3,54%
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) -3,23%
IHSG sudah turun enam hari perdagangan berturut-turut sejak Kamis (1/12). Dalam sepekan terakhir, IHSG mengakumulasi penurunan 3,52%.
Tidak Pernah Untung
Ekonom sekaligus Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengungkapkan, GOTO dinilai hanyalah perusahaan yang kelihatannya besar.
"Isi (GOTO) sebenarnya hampa. Bisnisnya tergantung dari ‘bakar duit’. GOTO tidak pernah mendapat untung selama berdiri 10 hingga 12 tahun yang lalu," ucap Anthony dalam keterangannya kepada Tribunnews, Sabtu (3/12/2022).
"Total akumulasi rugi GOTO per 30 September 2022 sudah mencapai Rp99,3 triliun. Sekarang pasti sudah lebih dari Rp100 triliun," sambungnya.
Baca juga: Asosiasi Garda: Penurunan Harga Saham GoTo Tak Berdampak Signifikan Bagi Driver Online