News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekspor Bauksit Dilarang, Pengusaha Mengaku Belum Siap, Jokowi: Kita Paksa Industrinya Diselesaikan

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI. Pengusaha mengaku infrastruktur yang dimiliki pada saat ini belum siap menerapkan larangan ekspor bijih atau bahan mentah bauksit yang mulai berlaku pada Juni 2023. Apalagi, saat ini industri domestik baru bisa menyerap sekitar 28% dari total produksi bijih bauksit nasional.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan, pada prinsipnya pihaknya mendukung kebijakan pelarangan ekspor bauksit tersebut.

Sebab kebijakan tersebut, kata Eddy, merupakan bagian dari kebijakan holistik, dimana seluruh kegiatan pertambangan dan mineral harus dibarengi dengan hilirisasi usahanya.

"Namun demikian perlu memang kita melakukan pendalaman terhadap potensi dampak yang bisa terjadi akibat pelarangan ekspor tersebut," ujar Eddy.

Eddy menyebut dampak yang perlu diperhitungkan. Misalnya, bagi perusahaan yang belum memiliki smelter. Apakah produknya itu harus ditumpuk dan boleh diekspor ketika smelternya sudah beroperasi.

Baca juga: Jokowi akan Segera Umumkan Larangan Ekspor Bauksit

"Itu kan artinya akan ada kehilangan devisa bagi negara," ucap Eddy.

Meski begitu, Eddy menyebut, larangan ekspor bauksit merupakan momen penting untuk menggenjot hilirisasi secara komprehensif.

"Smelter itu kan baru turunan pertama dari proses hilirisasi, kalo kita bisa melakukan proses hilirisasi yang sampai dengan adanya produk akhir tentu itu sangat menambah nilai, nilai tambah nya sangat besar," kata Eddy.

Berikan Nilai Tambah

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan kebijakan larangan ekspor bauksit bakal menumbuhkan nilai tambah bagi produksi semikonduktor.

Terlebih, kata dia, Indonesia telah memiliki Integrated Circuit (IC) desain untuk mendukung produksi tersebut.

"Bagus dong, bagus kita sangat mendukung karena itu juga menjadi salah satu strategi kita untuk mendorong industri semikonduktor kita untuk tumbuh," kata Agus.

"Kita sudah mempunyai kemampuan untuk bikin IC desain, sekarang sudah waktunya Indonesia masuk ke produksi wafer. Ini membutuhkan bahan baku yang juga kita miliki cukup banyak, silika dan galium," lanjut Agus.

Agus menegaskan, penutupan ekspor bauksit ini dinilai bakal memberikan tambahan bahan baku galium bagi industri semikonduktor.

"Galium itu adalah byproduk dari Bauksit. Jadi dengan dilarangnya ekspor bauksit itu kita akan mempunyai kecukupan galium dan itu adalah sumber bahan baku untuk kita bangun wafer untuk industri semikonduktor," tuturnya.

Namun demikian, Agus mengaku pihaknya belum mampu merincikan potensi nilai tambah bagi dua bahan baku itu, terhadap industri semikonduktor.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini