Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, CHALLANS - Pembuatan roti dengan cara tradisional dengan kayu bakar berhasil membantu melindungi seorang produsen roti Prancis dari biaya energi yang meroket.
Seorang pemilik toko roti di kota Challans, yang terletak di Prancis Barat, Franck Burgaud, mengungkapkan dia tidak mengantisipasi keadaan saat ini ketika dia membuka tokonya 23 tahun yang lalu.
“Kami memilih cara memasak roti ini karena keasliannya. Ini tentang kembali ke akar dan mengerjakan roti sebaik mungkin," ujar Burgaud, yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: AS Diprediksi Resesi di 2023, Perbankan Global Peringatkan The Fed Untuk Waspada
Berkat kesukaannya dengan oven berbahan bakar kayu, produsen roti yang bekerja dengan istri dan putrinya itu mengaku telah menghemat banyak tagihan energi.
Sementara itu, banyak rekan-rekan Burgaud yang tertatih-tatih di ambang kehancuran finansial. Pria ini menambahkan, biaya kayu bakar hanya naik 3 hingga 5 persen selama setahun terakhir.
Burgaud menyebut keunggulan lain dari oven berbahan bakar kayu adalah tidak mati meski listrik di tempat tinggalnya mengalami pemadaman.
"Ini bahkan tidak jauh dari harga listrik dan, jika listrik padam, oven berbahan bakar kayu akan selalu berfungsi," katanya.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire pada Selasa (3/1/2023) mendesak pemasok listrik untuk berbuat lebih banyak untuk membantu usaha kecil dan menengah negara itu dalam mengatasi kenaikan biaya listrik.
Le Maire juga mengatakan pemerintah Prancis akan meminta 33.000 produsen roti di negara itu untuk menulis rincian bantuan yang mereka butuhkan.
Tetapi meskipun kayu bakar telah melindunginya dari biaya energi yang signifikan, Franck Burgaud masih merasakan dampak perang di Ukraina terhadap bisnisnya.
Baca juga: Resolusi 2023: Jokowi Harap Indonesia Tidak Terimbas Resesi Global
"(Harga untuk) semuanya naik sampai 100 persen. Harga telur hampir dua kali lipat, mentega naik 50%, tepung juga naik banyak," ungkap Fraud.
"Dalam jangka panjang, kita berada dalam kegelapan. Ini benar-benar mengkhawatirkan," tambahnya.
Kontrak Tagihan Listrik
Pemasok energi Prancis setuju untuk membantu produsen roti yang kesulitan menghadapi lonjakan tagihan energi, dengan mengizinkan toko roti bermerek dagang negara itu menegosiasikan ulang kontrak mereka jika mereka berjuang membayar tagihan energi, kata Le Maire.
"Ini adalah komitmen semua pemasok tanpa kecuali yang dibuat hari ini, bahwa mereka akan menerima pemutusan kontrak ketika harga naik sangat tinggi dan tidak berkelanjutan untuk beberapa toko roti," jelas Le Maire.
Kontrak listrik produsen roti sekarang dapat ditinjau berdasarkan "kasus per kasus" tergantung pada situasi masing-masing pembuat roti, kata Le Maire setelah pertemuan dengan para eksekutif dari pemasok energi termasuk Electricite de France (EDF) dan TotalEnergies pada Selasa.
Baca juga: Ancaman Resesi 2023 Kian Nyata, Ekonom Ingatkan Bank Sentral Agar Perketat Kebijakan Makro
Banyak pembuat roti terkenal di Prancis, yang memproduksi baguette dan croissant, tertatih-tatih hingga berada di ambang kehancuran finansial setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu membuat harga pangan dan energi melonjak.
Presiden Konfederasi Pembuat Roti Prancis, Dominique Anract, sebelumnya mengatakan penghapusan "rotten contracts/kontrak busuk" adalah salah satu tuntutan utama industri roti.
Le Maire mencatat, industri roti Prancis sedang menghadapi krisis setelah baguette berhasil masuk ke daftar warisan budaya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada November.
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne sebelumnya telah mengonfirmasi rencana untuk membantu produsen roti di negara itu mengatasi tagihan energi yang meningkat, memungkinkan mereka untuk menyebarkan pembayaran pajak mereka "dari waktu ke waktu dan mungkin pembayaran tagihan energi mereka untuk bulan-bulan pertama tahun ini".