Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malaysia terus menggenjot bisnis wisata kesehatannya dengan menggarap pasar wisatawan medis dari sejumlah negara di Asia terutama dari Indonesia.
Melalui Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), sebuah badan pemerintah di bawah naungan Kementerian Kesehatan Malaysia, Malaysia terus memperkenalkan pusat layanan kesehatan baru untuk pelancong dari Asia.
Jaraknya yang dekat dengan Indonesia, menjadikan rumah sakit di Malaysia mudah dijangkau oleh pasien asal Indonesia yang mencari pusat perawatan jantung terbaik didukung oleh penerbangan langsung antara kedua negara.
Begitu juga dengan ketersediaan akomodasi seperti menu halal dan fasilitas ibadah salat di rumah sakit serta ketersediaan produk-produk medis bebas kandungan babi.
Baca juga: Malaysia Masih Jadi Tujuan Wisatawan Medis dari Indonesia
"Banyak rumah sakit swasta di Malaysia memiliki pusat perawatan khusus pasien internasional yang bisa memfasilitasi perjalanan pelancong perawatan kesehatan, termasuk penyediaan akomodasi bagi keluarga yang menemani pasien," ujar Mohd Daud Mohd Arif, Chief Executive Officer di Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) dalam keterangan pers tertulis yang dikutip Sabtu, 7 Januari 2023.
Pihaknya juga memberikan pendampingan kepada pasien dan keluarganya untuk urusan bea cukai hingga kantor imigrasi termasuk penjemputan ke hotel atau rumah sakit saat mereka tiba di Malaysia.
MHTC berambisi menjadikan Malaysia sebagai pusat layanan kardiologi di Asia. Hal ini didukung oleh jumlah rumah sakit dan tenaga medis yang sangat mencukupi.
Saat ini Malaysia memiliki banyak pakar kardiologi terkemuka, termasuk 84 ahli bedah kardiotorasik, lebih dari 360 pakar kardiologi, dan lebih dari 50 rumah sakit dengan layanan perawatan jantung.
Dengan dukungan peralatan medis yang lengkap, berbagai layanan kardiologi yang dijalankan mulai dari skrining dan pencegahan hingga perawatan dan layanan pascabedah.
Malaysia juga memiliki sejumlah pusat kardiologi papan atas yang berpengalaman menangani kasus-kasus kardiologi yang berat dan pelik.
Antara lain, National Heart Institute (Institut Jantung Negara atau IJN), Pantai Hospital Kuala Lumpur (PHKL), Island Hospital and Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL).
Datuk Dr. Aizai Azan bin Abdul Rahim, Group Chief Executive Officer IJN memaparkan, IJN selama ini telah menjadi pelopor berbagai terobosan di bidang perawatan kardiologi sejak berdiri pada 1992.
"Kami mementingkan akreditasi yang menjadi tolok ukur penilaian independen terhadap kinerja kami berdasarkan kriteria baku dan kami memegang teguh standar lokal dan internasional sehingga pasien kami dapat menerima perlakuan medis di lingkungan yang terbaik dan paling aman,” ujar Datuk Dr. Aizai Azan bin Abdul Rahim dalam keterangan pers tertulis yang dikutip Sabtu.