Dia menjelaskan, salah sasaran dalam distribusi elpiji 3 kg besar sekali. Sehingga melalui penerapan sistem subsidi tertutup tersebut, diharapkan dapat mengubah skema pembelian, dari yang semula by product, sekarang by target.
“Menurut saya gunakan saja data Kemensos, yang waktu itu sebagai dasar pembagian bantalan sosial, saat BBM naik. Karena disitu kan ada data by name, by address, by target,” lanjutnya.
Ia juga menyarankan agar sistem subsidi tertutup tersebut diberikan mekanisme seperti barcode untuk mencegahyang tidak berhak mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga subsidi.
“Apakah nanti yang sesuai dengan data itu diberi barcode misalnya. Jadi memang yang membeli adalah yang berhak. Di luar itu tidak dibolehkan membeli seharga elpiji subsidi,” tegasnya. (Kompas.com)