Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Di tengah ramainya sanksi Barat terhadap Rusia, ekspor pupuk Rusia justru mencatatkan lonjakan penjualan 70 persen di tahun 2022, hingga meraup penjualan 16,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 252 triliun.
Menurut data statstik impor dari mitra dagang Moskow, pendapatan ini meningkat drastis bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kenaikan terjadi pasca Rusia membalaskan sanksi Barat dengan membatasi pasokan gas alam serta bahan baku utama pupuk nitrogen.
Kondisi ini lantas membuat harga kalium dan sejumlah pupuk penting lainnya yang diperdagangkan pasar global melonjak tajam ditengah kontraksi ekonomi dunia.
Demi mengurangi tekanan inflasi, beberapa negara seperti India, Turki, dan Vietnam mulai mengalihkan pembelian pupuknya ke Rusia.
Ekspor Rusia meningkat 70 persen dalam setahun terakhir. Ekspor dari Rusia dipilih lantaran harga pupuk yang ditawarkan lebih miring ketimbang pasar global, dengan begini negara – negara importir dapat meningkatkan ketahanan pangan ditengah inflasi.
Baca juga: Terdampak Sanksi Barat, Penjualan Mobil di Rusia Anjlok Hingga 58 Persen
“Jelas negara-negara seperti India telah menjadi penerima manfaat terbesar [dalam hal impor pupuk],” kata Josef Schmidhuber dari organisasi pangan dan pertanian dunia Food and Agriculture Organization (FAO) seperti dikutip Financial Times.