News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bank Sentral Eropa Kerek Suku Bunga 50 Bps, Indikasikan Kenaikan yang Sama pada Maret

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Bendera Uni Eropa.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, FRANKFURT - Bank Sentral Eropa (ECB) kembali menaikkan suku bunga pada hari ini, Kamis (2/2/2023). ECB memperkirakan setidaknya ada satu kenaikan lagi dengan besaran yang sama pada bulan depan.

Dikutip dari Reuters, Bank Sentral Eropa telah menaikkan suku bunga dengan rekor kecepatan untuk melawan serangan inflasi tinggi di zona euro.

Inflasi yang tinggi di Eropa merupakan akibat dari pandemi COVID-19 dan krisis energi setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Ekonomi Zona Euro Tumbuh di Q4 2022, Tapi Diprediksi Loyo pada 2023

Bank sentral untuk 20 negara yang menggunakan mata uang euro menaikkan suku bunga sebesar setengah poin persentase menjadi 2,5 persen, sejalan dengan apa yang dikatakan ECB pada Desember dan sesuai ekspektasi pasar.

Selain itu, ECB juga mengungkapkan kenaikan suku bunga berikutnya akan memiliki ukuran yang sama.

"Mengingat tekanan inflasi yang mendasarinya, Dewan Pemerintahan bermaksud untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi pada pertemuan kebijakan moneter berikutnya di bulan Maret dan kemudian akan mengevaluasi jalur kebijakan moneter selanjutnya," kata ECB.

Sebelum keputusan tersebut, investor dan ekonom memperkirakan ECB akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Maret, membawanya ke puncak 3,25 persen atau 3,50 persen pada musim panas, yang akan menjadi tingkat tertinggi sejak pergantian abad.

Sementara itu, Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memperlambat laju kenaikan suku bunga dan mengakui bahwa disinflasi sedang berlangsung, sambil menegaskan kembali biaya pinjaman masih perlu ditingkatkan lebih lanjut, pada Rabu (1/2/2023).

Presiden ECB Christine Lagarde akan mengadakan konferensi pers hari ini pada pukul 13:45 GMT.

Lagarde kemungkinan akan menghadapi pertanyaan mengenai seberapa luas keputusan hari ini didukung oleh rekan-rekannya di Dewan Pemerintahan dan apa yang diperlukan ECB untuk mulai menaikkan suku bunga dengan kenaikan yang lebih kecil.

Sebelum keputusan ECB hari ini, Lagarde telah menolak saran bahwa bank sentral harus mengalah dalam perjuangannya melawan inflasi dan investor pada umumnya memperkirakan dia untuk menegaskan kembali pernyataannya itu.

Ekonomi di Zona Euro

Data ekonomi baru-baru ini dari zona euro telah melukiskan gambaran yang beragam.

Inflasi utama di kawasan itu telah menurun dengan cepat sejak mencapai rekor 10,6 persen pada Oktober, tetapi inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan bahan bakar telah meningkat dengan kecepatan yang stabil atau semakin cepat.

Baca juga: Erick Sebut Uni Eropa Ingin Perlahan Tutup Pasar Komoditas RI dengan Alasan Kebijakan yang Disusupi

Ekonomi zona euro secara tidak terduga menambah pertumbuhan pada kuartal keempat 2022, namun ini sebagian besar disebabkan oleh musim dingin yang ringan dan kinerja luar biasa dari Irlandia.

Survei ECB menunjukkan bank-bank di kawasan itu tercatat memperketat akses ke kredit paling banyak sejak krisis utang 2011, yang biasanya menjadi pertanda pertumbuhan yang lebih rendah dan inflasi yang melambat.

Suku bunga akan dinaikkan "dengan kecepatan tetap" sampai inflasi kembali turun ke target 2 persen, kata ECB pada Desember.

Namun pernyataan itu menjadi sumber kebingungan bagi investor dan perselisihan di dalam Dewan Pemerintahan, karena inflasi turun tajam sementara pertumbuhan harga dasar masih naik tipis.

Para ahli kebijakan yang menyetujui suku bunga yang lebih tinggi, seperti Klaas Knot dari Belanda, Peter Kazimir dari Slovakia, dan Bostjan Vasle dari Slovenia, telah secara eksplisit menyerukan kenaikan 50 basis poin untuk Maret mendatang.

Tapi ahli kebijakan moneter lainnya seperti Yannis Stournaras dari Yunani dan anggota dewan Italia Fabio Panetta, berpendapat ECB harus menetapkan langkah yang lebih kecil, atau setidaknya agar ECB menahan diri dari membuat komitmen untuk bulan Maret.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini